SB, TARAKAN – Seorang warga yang tengah memancing tidak sengaja mendapatkan seekor buaya di embung Rawa Sari, Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan.
Pemancing yang kaget mendapatkan buaya ini kemudian melaporkan kejadiannya ke petugas pemadam kebakaran (PMK0 Tarakan, guna mendapatkan bantuan untuk dilakukan evakuasi.
Akhirnya buaya dengan panjang sekitar 1 (satu) meter tersebut berhasil ditangkap dan dibawa ke Kantor PMK Tarakan Sektor Barat oleh petugas.
Menanggapi kemunculan buaya di embung Rawa Sari hingga tersangkut di pancing warga, Polisi Hutan (Polhut) Mahir dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Santi Rerok menjelaskan, bahwa proses penangkapan dilakukan oleh warga, sedangkan tim damkar turut membantu mengamankan buaya tersebut.
“Masyarakat yang tangkap, dan PMK Tarakan yang mengamankan buaya. Setelah itu, buaya diserahkan kepada BKSDA Kaltim untuk penanganan lebih lanjut,” kata Santi.
Berdasarkan pemeriksaan BKSDA Kaltim, buaya tersebut dalam kondisi sehat dan berjenis kelamin betina.
Namun, terkait usia buaya, Santi menyatakan pihaknya tidak dapat memastikan lantaran perkembangan satwa liar sangat dipengaruhi oleh faktor makanan dan habitatnya di alam bebas.
“Kami tidak bisa menentukan umur hewan liar yang ada di alam,” terangnya.
“Lokasi penangkapan, Embung Rawa Sari, merupakan kawasan rawa-rawa yang diduga menjadi habitat alami buaya,” imbuhnya.
Menurut Santi, keberadaan buaya ini kemungkinan besar terkait dengan laporan masyarakat pada tahun 2024 lalu, yang menyebutkan adanya dua ekor buaya,
satu berukuran kecil dan satu lagi lebih besar di wilayah tersebut.
“Diduga buaya yang diamankan warga ini adalah salah satu yang sempat dilaporkan sebelumnya,” ungkapnya.
Meski demikian, asal-usul pasti buaya tersebut belum dapat dipastikan karena karakteristik wilayah rawa yang luas dan alami.
BKSDA Kaltim kini telah menempatkan buaya tersebut di penangkaran untuk memastikan keselamatannya sekaligus mencegah potensi konflik dengan manusia.
Pihaknya juga terus memantau perkembangan kondisi buaya tersebut. Sebagai langkah pencegahan, BKSDA mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di perairan yang berpotensi menjadi habitat buaya.
“Jangan membuang bangkai atau sisa bagian hewan yang tidak dimanfaatkan ke perairan (buang sampai sembarangan) karena itu dapat ‘memancing’ keberadaan buaya,” pungkasnya. (OC)
Discussion about this post