SB, TARAKAN – Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan di pasar Gusher Tarakan oleh pemerintah kota dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pada Kamis (27/2/2025).
Sidak yang digelar menjelang bulan ramadan tersebut menyasar sejumlah kios-kios pedagang dan beberapa komoditas pangan kebutuhan pokok yang dijual pedagang.
Dari hasil sidak ini ditemukan beberapa kios yaang menjual barang tak layak konsumsi. Dimana
Dua kios sembako di Pasar ada ditemukan barang kadaluarsa dan Tanpa Ijin Edar (TIE).
“Ada sosis, kemudian ada bumbu dapur instan produk Malaysia, ada beras asal Malaysia, ada bawang dan ada aneka makanan kemasan semua tanpa izin edar,” kata Kepala Balai Pemgawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan, Herianto Baan.
Herianto juga menjelaskan, bahwa atas produk-produk tersebut nantinya akan ditindaklajuti.
“Tindak lanjut pertama mencatat seluruh temuan. Kemudian lanjutnya karena TIE, maka pemilik diminta untuk dimusnahkan,” jelasnya.
“Kalau penanganannya tidak sesuai akan menimbulkan masalah,” imbuhnya.
Selain itu, ada juga produk didapati beras dan gula asal Malaysia, Herianto menjelaskan bahwa dua produk ini adalah kebutuhan pokok. Maka diperhatikan kebutuhan masyarakat.
“Kalau beras dan gula dan kebutuhan pokok dan kebutuhan kami mentolerir masyarakat jangan sampai masyarakat kekurangan apalagi memasuki ramadan kebutuhan sembako itu pasti besar,” terangnya.
“Kalau seperti itu kami mengutamakan kebutuhan seperti gula pasir dan beras kami hanya memberikan pembinaan karena ini menjamin kebutuhan masyarakat di suatu daerah,” sambung Herianto.
Sementara, Sekda Kota Tarakan Jamaluddin menyampaikan, sebagian besar komoditas pangan di Tarakan tidak ada kenaikan yang terlalu menonjol.
“Sembako sebagian besar tidak ada kenaikan. Harga flat saja tetap saja mulai dari telur ayam daging bawang secara umum belum ada kenaikan terlalu melonjak,” katanya.
“Yang melonjak lanjutnya memang paling tinggi ada di komoditas cabai, harga tembus Rp50 ribu. Sementara untuk telur dan ayam kenaikan tidak signifikan,” imbuhnya.
Kenaikan beberapa komoditas tersebut diakibatkan permintaan jelang ramadah yang cenderung meningkat.
“Alasan kenaikan karena suplai dan demand. Karena dia mencari sementara stoknya yang datang tidak terlalu banyak, itu membuat harga naik,” tukasnya. (SB)
Discussion about this post