SB, TARAKAN – Terjadi penolakan oleh beberapa pedagang makanan dan minuman di pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan. Dalam penolakan tersebut, sempat terjadi adu mulut dan dorong mendorong antara pedagang dan petugas penertiban.
Dari hasil pantauan SuryaBorneo.com di lokasi. Penolakan tersebut diduga terjadi akibat beberapa pedagang tidak ingin dipindahkan ke lokasi yang sebelumnya telah disepakati.
Pedagang tersebut meminta lokasi berjualannya ditempatkan berdekatan dengan lokasi dropzone penumpang.
Kepala UPT Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Muhammad Roswan menerangkan, pedagang yang menolak ketika diarahkan ke lokasi yang telah ditentukan diduga karena lokasi berjualan yang menurutnya terlalu jauh dari lokasi dropzone.
“Salah satu pedagang itu lokasinya ada ditengah namun dia tidak mau karena terlalu jauh” ucapnya.
Lantas, kata dia, dilakukan rapat bersama untuk mendapatkan solusi. Setalah menemukan solusi, pedagang lainnya juga merasa keberatan dan protes kepada petugas jika pedagang yang menolak untuk dipindahkan tadi diletakan ke lokasi yang lebih dekat dengan dropzone.
“Ternyata teman-teman yang lainnya juga keberatan. Sehingga ini yang menjadi polemik baru.” ujar Roswan.
“Kita akan diskusikan kembali seperti apa baiknya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Roswan mengungkapkan, proses sterilisasi telah diperintahkan sejak tahun 2021 lalu. Namun dikarenakan beberapa faktor kondisi yang tidak memungkinkan sehingga proses baru terlaksana bulan ini.
“Karena kondisi kemarin itu masih belum kayak. Masih tempias. Nah ini sudah dipasangin kaca-kaca, sehingga sudah tidak tempias lagi,” pungkasnya.(SB)
Discussion about this post