SB, TARAKAN – Warga Jalan Seroja, No. 31, RT 38, Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan digemparkan dengan peristiwa kebakaran sekira 21.20 Wita, tadi malam. Betapa tidak, kebakaran itu terjadi di sebuah Rumah Toko (Ruko) elektronik yang letaknya di sekitar wilayah padat penduduk.
Tak lama, asap pekat dan hitam langsung membubung tinggi sekaligus memantik perhatian warga yang melintas di sekitar lokasi kejadian. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang mendapatkan informasi langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk memadamkan api yang sudah merambat ke mana-mana.
Dari pantauan media ini, sebanyak 5 unit mobil Damkar berikut belasan petugas berupaya melakukan pemadaman. Namun, proses pemadaman sempat tersendat lantaran tak dapat mengakses pintu masuk ruko, ditambah lagi, ruko ini tak memiliki pintu darurat.
Saat akses masuk terbuka, petugas langsung menerobos masuk mencari titik api yang harus dipadamkan. Terlihat perjuangan petugas menembus asap yang mengepul dengan memakai pelindung wajah atau face mask saat masuk ke dalam ruko.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Tarakan, Sofyan mengatakan, timnya mendapatkan laporan kebakaran sekira pukul 21.20 Wita. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan cepat dan sigap dengan menyiapkan alat dan armada pemadam kebakaran.
“Anggota mendapatkan laporan adanya 65 (laporan kejadian kebakaran) sekitar pukul 21.20 Wita. Langsung sektor barat mengawali,” ungkap Sofyan.
Beber Sofyan, ruko yang terbakar merupakan ruko yang berisi barang elektronik yang mudah tersulut api. Hal inilah yang membuat api dengan cepat menyebar dan membakar seluruh isi ruko.
“Yang terbakar itu, satu unit bangunan atau satu unit ruko. Isinya di dalam itu bahan yang mudah terbakar. Isinya itu HP, casing HP, dan jenis kertas kotak,” ungkap pria yang pernah menjadi Camat Tarakan Barat ini.
Sofyan juga mengaku, anak buahnya juga sempat kesulitan masuk ke dalam ruko lantaran asap dari kebakaran ini sangat pekat. Beruntung, api tak sempat merambat ke lantai 2 setelah petugas Damkar berhasil memadamkan api di lantai 1.
“Walaupun kita sudah menggunakan BA (Breathing Apparatus atau alat bantu pernafasan), anggota juga masih agak kesulitan masuk, karena bangunannya juga. Untuk ventilasi udara yang kurang memadai. Tidak ada pintu masuk lain,” imbuhnya.
Tambah Sofyan, bangunan seperti ruko ini seharusnya memiliki akses pintu darurat. Karena, jika ada musibah yang terjadi di dalam bangunan, akses keluar dan masuk bukan hanya melalui pintu utama. “Seharusnya bangunan seperti ini, memiliki pintu darurat atau jalur evakuasi,” katanya.

Karena akses yang kurang itulah, proses pemadaman api berlangsung cukup lama, yakni 30 menit lebih. Tim Damkar juga berusaha agar api tidak menjalar ke rumah lainnya yang bersebelahan dengan ruko tersebut. Selanjutnya, proses pendinginan dilanjutkan selama 11,5 jam untuk memastikan tak ada bara api yang tersisa.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun estimasi kerugian menembus ratusan juta rupiah. Mengingat, seluruh stok elektronik di dalam ruko hangus dilalap si jago merah. Polisi kini menutup lokasi kejadian untuk kepentingan penyelidikan, sementara arus lalu lintas di Jalan Seroja kembali normal setelah sebelumnya dialihkan. (sdq)
Discussion about this post