SB -TARAKAN- Perayaan hari disabilitas internasional juga turut dirayakan di kota Tarakan, dengan melakukan sejumlah kegiatan seperti jalan santai, pengobatan gratis, serta beberapa kegiatan lainnya. Kegiatan kali ini digelar di Polres Tarakan yang diikuti ratusan disabilitas dari 5 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) pad tadi.
Walikota Tarakan Khairul menyampaikan, bahwa pemerintah kota dan masyarakat Tarakan tentunya mengucapkan selamat hari disabilitas internasional tahun 2025, kepada seluruh penyandang disabilitas di manapun berada, terkhusus yang ada di kota Tarakan Kaltara.
Oleh karena itu, sebagaimana yang disampaikan oleh perwakilan penyandang disabilitas dalam orasi pagi tadi, para penyandang disabilitas diharapkan untuk harus tetap punya semangat, punya motivasi, dan tidak boleh merasa rendah diri.
“Harus semangat untuk berpartisipasi dalam aktivitas pembangunan di Klatara, tentu sesuai dengan kemampuannya. Dan saya kira negara pasti akan memberikan dukungan,” ujarnya.
Untuk itu, Pemkot Tarakan menyampaikan selamat hari disabilitas internasional kepada semua sponsor, para relawan, para pendamping, termasuk juga juru bahasa isarat. Mudah-mudahan apa yang bapak, ibu, teman-teman lakukan semua mendapatkan amal yang berjubah dari Allah SWT,” ungkap Khairul.
Walikota menilai untuk fasilitas layanan publik, terutama kepada penyandang disabilitas di Tarakan, seperti di lokasi tempat-tempat umum, dari pihak pemerintah sudah berusaha untuk menyiapkan sejumlah lokasi yang ramah terhadap disabilitas.
“Bahkan para disabilitas juga sudah memiliki kesempatan bisa di sekolah inklusi. Dan tentunya sekolah kita ini juga sudah memberikan hak yang sama kepada seluruh penyandang disabilitas,” terangnya.
Namun tekait dengan disabilitas intelektual, yang memang butuh kebutuhan khusus, tentunya terdapat sekolah yang menaungi yakni di SLB itu.namun untuk disabilitas lainnya, mereka bisa bersekolah di sekola formal pada umumnnya.
Selain itu, untuk kebutuhan di dunia kerja, hal ini sudah di atur oleh negara, bahkan secara umum termasuk juga di kota Tarakan. Dimana setiap kali penerimaan PNS misalnya, dari Pemkot tetap memberikan alokasi 2% untuk transformasi kaum penyandang disabilitas, sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
“Adapun untuk di dunia swasta, itu juga kita wajibkan kepada perusahaan-perusahaan untuk mengalokasikan minimal 1%, dari alokasi penerimaan setiap mereka melakukan penerimaan dalam kerjaan. Dan itu wajib,” bebernya.
Menurut Khairul, Memang kita ada alokasi yang disiapkan kepada penyandang disabiltas. Yang tentunya sudah di sesuaikan dengan kemampuannya masing-masing.
“Saya kira itu sudah tidak ada masalah di pendidikan, pekerjaan, dan juga layanan public. Kita juga sudah berusaha untuk memberikan sejumlah kebutuhan kepada penyandang disabilitas yang ada di Tarakan, agar semuanya bisa berjalan dengan baik walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik,” imbuhnya.(*)













Discussion about this post