SB, NUNUKAN – Alokasi anggaran sebesar Rp150 miliar dari Kementerian Keuangan untuk pembangunan jembatan yang menghubungkan Krayan dan Kabupaten Malinau dinilai sebagai solusi atas kendala pembangunan yang selama ini dihadapi masyarakat di wilayah perbatasan.
Wilayah dataran tinggi Krayan saat ini sangat bergantung pada jalur udara untuk mobilitas orang dan barang. Akses penghubung antara Krayan dan Malinau pun masih sulit dilalui karena tidak adanya jembatan penghubung yang memadai.
Plt Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, Yance Tambaru menyampaikan, pembangunan jembatan ini akan memberikan dampak besar terhadap percepatan pembangunan di wilayah Krayan, terutama dalam pendistribusian material untuk pembangunan infrastruktur.
“Pemenuhan kebutuhan material selama ini lebih banyak dilakukan melalui jalur sungai antara Malinau dan Krayan, yang kondisinya sulit dan sangat terbatas,” ujar Yance Tambaru kepada media belum lama ini.
Pemkab Nunukan saat ini belum terlibat langsung dalam perencanaan teknis pembangunan jembatan. Namun, pemerintah daerah telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar proyek strategis ini dapat segera direalisasikan.
Rencananya, pembangunan jembatan ini akan menghubungkan dua desa di wilayah Krayan, yaitu Desa Long Midang, dengan Kabupaten Malinau. Selama ini, pengangkutan peralatan berat dan bahan bangunan harus melalui sungai dengan biaya yang tinggi dan kapasitas yang terbatas.
“Jika jembatan ini terbangun, distribusi material akan jauh lebih mudah dan efisien. Pembangunan jembatan tidak hanya meningkatkan konektivitas wilayah, tetapi juga mendorong distribusi barang dan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” pungkasnya. (dln)











Discussion about this post