SB, NUNUKAN – Meriah, penuh warna, dan dipadati tawa anak-anak—itulah suasana puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Gedung Aztrada 88 Sebatik. Tapi di balik gegap gempita lomba dan seremonial, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Akhmad, menyampaikan pesan serius yang seharusnya jadi perhatian semua pihak yakni, perlindungan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama yang tidak boleh hanya dijadikan slogan tahunan.
“Momentum HAN bukan hanya soal lomba-lomba, tetapi soal komitmen bersama kita semua untuk melindungi anak-anak dan memenuhi hak-hak mereka,” tegas Akhmad.
Akhmad menekankan, HAN bukan sekadar perayaan, melainkan momen refleksi untuk memperkuat komitmen terhadap pemenuhan hak-hak anak, khususnya dalam hal perlindungan dan akses pendidikan yang layak di seluruh jenjang—dari PAUD hingga SMA, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
Ia juga menyoroti berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pendidikan yang terus mendorong pemerataan akses pendidikan. Salah satu langkah konkret yang telah dijalankan adalah pemberian seragam sekolah gratis yang disalurkan secara terstruktur dan menyeluruh, serta penguatan melalui 17 program prioritas pendidikan lainnya.
Tak hanya itu, untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah terpencil, Pemkab Nunukan mulai menghadirkan layanan internet satelit Starlink. Inovasi ini diharapkan mampu membuka akses belajar daring bagi anak-anak di pelosok yang selama ini terkendala jaringan internet.
Akhmad pun mengajak para guru, tenaga pendidik, hingga orang tua untuk bersama menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak.
“Mari bersama-sama kita ciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman, agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post