SB, NUNUKAN – Kasus narkoba di Nunukan terus memanas. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan berhasil mengungkap jaringan narkoba yang melibatkan beberapa wilayah, termasuk Balikpapan. Pengungkapan ini berawal dari penangkapan tersangka H dengan barang bukti 250 gram sabu di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Kepala BNNK Nunukan, Anton Suriyadi Siagian, mengungkapkan bahwa penyelidikan mengarah pada jaringan narkoba yang lebih luas.
“Kami mendapatkan informasi bahwa sabu tersebut rencananya akan dibawa ke Sulawesi melalui jalur penumpang,” ujarnya dalam jumpa pers di kantor BNNK Nunukan, Kamis (13/11/2025).
Selain itu, BNNK Nunukan juga berhasil menangkap seorang Daftar Pencarian Orang (DPO) dari BNN Provinsi Kalimantan Utara. DPO tersebut terlibat dalam kasus sabu seberat satu kilogram dengan tersangka utama bernama Roy yang masih buron.
“DPO ini adalah Edi Botak, yang ternyata merupakan orang yang sama dengan tersangka H yang sebelumnya kami tangkap,” ungkap Anton.
Dari keterangan Edi, terungkap bahwa ia bukan hanya sekali menjadi perantara jual beli narkoba. Ia sering membawa narkoba dari Nunukan menuju Tarakan dan bahkan hingga Balikpapan. Dalam aksinya, Edi dibantu oleh seorang kurir bernama Boneng.
Setelah dilakukan pendalaman, terungkap bahwa Edi dan Boneng berhasil meloloskan 5 kilogram sabu dari Nunukan menuju Balikpapan dengan upah sebesar seratus juta rupiah.
Namun, pada percobaan kedua, mereka mencoba membawa satu kilogram sabu menuju Tarakan, namun berhasil digagalkan berkat kerja sama dengan BNN Provinsi. Boneng berhasil ditangkap di Pelabuhan SDF Tarakan sekitar dua pekan lalu.
Edi dan Boneng diketahui merupakan warga Nunukan. Saat ini, BNNK Nunukan masih terus melakukan pengembangan untuk mencari tahu siapa pemilik barang dari Edi dan Boneng. Informasi lebih rinci akan disampaikan setelah proses pengumpulan data selesai.
“BNN akan terus berupaya untuk menangkap dan menahan para bandar narkoba yang mencoba merusak negara tercinta ini. Kami juga mengimbau kepada para penyalah guna narkoba untuk segera melakukan perawatan dan pemulihan,” pungkas Anton. (dln)











Discussion about this post