SB, TARAKAN – Hasil rilis tahunan 2024 jumlah tilang lalu lintas yang tercatat di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tarakan meningkat sebanyak 1.281 pelanggaran dibandingkan tahun 2023 sebanyak 710 pelanggaran.
Meskipun tingkat pelanggarannya meningkat, akan tetapi untuk angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) 2024 menurun sebanyak 94 kejadian, yang mana di tahun 2023 terjadi 141 kejadian.
Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna mengatakan, pelanggaran yang dilakukan pengendara salah satunya ialah pengunaan knalpot racing.
Tercatat sebanyak 888 knalpot yang kini diamankan oleh Satlantas Polres Tarakan.
“Pada tahun 2023 512 knalpot saja. Ini ada korelasi dengan kasus laka lantas. Karena tingkat tilangnya tinggi, sehingga akan berdampak pada data laka lantas. Laka lantas kita mengalami penurunan,” kata Adi Saptia.
Adi Saptia menjelaskan, terkait laka lantas, kendati mengalami penurunan di tahun 2024. Terjadi peningkatan terhadap korban yang meninggal.
“Terhadap korban yang meninggal dunia yakni sebanyak 8 korban dibanding 2023 lalu sebanyak 6 korban. Sementara untuk luka berat mengalami penurunan yakni hanya 9 korban dibanding 2023 lalu 45 korban. Begitu juga dengan jumlah luka ringan tercatat 80 korban dibanding tahun lalu sebanyak 120 korban,” jelasnya.
Adi Saptia juga menerangkan, adapun penyebab meningkatnya korban meninggal dunia didominasi oleh human eror atau out control (OC).
Selain itu, terdapat juga kondisi jalan yang kurang layak bagi pengendara. Oleh karena itu, Kalimantan Utara (Kaltara) juga masuk lima besar wilayah dengan tingkat fatalitas tinggi.
“Selain faktor jalan, ada juga faktor penerangan jalan. Tapi yang paling dominan adalah kesalahan pengendara itu sendiri. Faktor meninggal dunia rata-rata berkendara dalam pengaruh miras, lalu kelelahan,” terangnya.
Sementara untuk kerugian materil, Adi Saptia mengungkapkan mengalami penurunan. Di tahun 2024 ini Rp107 juta, sedangkan tahun 2023 Rp117 juta.
Kasat Lantas Polres Tarakan, IPTU Nanda Gustiana menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka laka lantas.
Seperti penilangan, operasi gabungan, sosialiasi kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan pemerintah terkait kerusakan jalan.
“Ada beberapa jalan dengan status blank spot, seperti Jalan Aki Balak. Di sana jalan itu banyak yang tertutup pasir, serta tingkat fatalitas yang tinggi,” katanya.
Terkait meningkatnya data tilang yang cukup drastis, Nanda menyebut hal itu dikarenakan pada tahun 2024 Satlantas Polres Tarakan kembali melakukan penilangan stasioner. Petugas juga melakukan penjaringan pelanggaran melalui kamera Etle, dan razia secara mobile dari petugas.
“Kenapa tahun lalu jumlah tilang itu sedikit, karena tahun lalu itu tidak bisa dilakukan secara stasioner. Tahun ini baru bisa dilaksanakan razia stasioner gabungan,” pungkas Nanda. (RZ/HN)
Discussion about this post