SB, TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan menggelar Focus Group Discussion (FGD) evaluasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di kantor KPU Kota Tarakan, Sabtu (22/3/2025).
Ketua KPU Kota Tarakan, Dedi Herdianto, mengatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik, khususnya di Kota Tarakan.
Evaluasi ini mencakup empat dimensi, yaitu tahapan pemilihan kepala daerah, non-tahapan, kelembagaan, dan eksternalitas.
“Dimensi tahapan berkaitan dengan perencanaan, penganggaran, pembentukan badan Adhoc, hingga penetapan pasangan calon,” kata Dedi.
Dimensi non-tahapan meliputi logistik dan distribusi, dimensi kelembagaan fokus pada kerja sama antar lembaga seperti Bawaslu juga stakeholder lainnya, dan dimensi eksternalitas terkait distribusi logistik dari gudang hingga TPS.
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan, beberapa point yang menjadi catatan dalam FGD evaluasi tersebut diantaranya persoalan regulasi terkait dengan data-data yang sekiranya bisa disharing. Begitu juga terkait dengan proses seleksi badan adhock khususnya KPPS.
“Masih ada kualitas KPPS yang menurut mereka (para undangan FGD evaluasi) masih perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Selain itu Dedi menerangkan, yang menjadi sorotan terkait angka partisipasi pemilih yang perlu dilaksanakan sosialisasi dalam bentuk hal lain, tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja.
Hadir dalam kegiatan FGD evaluasi Pemilu 2024 tersebut, komisaris KPU Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Bawaslu Kota Tarakan, lembaga pemantau pemilihan dan awak media.
“Seharusnya peserta pemilihan tadi ada juga, sudah kami undang, namun tidak ada perwakilan yang hadir,” pungkasnya. (RZ/SB)
Discussion about this post