SB, NUNUKAN – Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, memimpin rapat daring dari dataran tinggi Krayan, wilayah perbatasan RI-Malaysia, untuk menguji jaringan internet Starlink (24/10/2025). Langkah ini menandai komitmen pemerintah daerah untuk menjangkau masyarakat di pelosok terpencil.
Dari Krayan, Irwan Sabri memastikan dua program prioritasnya berjalan sesuai rencana: pemberian seragam sekolah gratis dan pemasangan Starlink di sekolah-sekolah yang sulit dijangkau internet. Pembagian seragam gratis dimulai dari Krayan, sekaligus menguji koneksi Starlink yang telah dipasang di wilayah yang sebelumnya blank spot.
Program pemasangan Starlink telah mencapai 90 persen, dengan 72 SD di 17 kecamatan kini menikmati akses internet berkat anggaran Rp 3,6 miliar. Untuk tingkat SMP, 13 SMPN di 9 lokasi telah terhubung dengan anggaran Rp 195 juta.
“Hari ini kita sudah merasakan sendiri manfaat internet. Kita bisa bertukar sapa, saling berbincang persoalan di sekolah. Kita akan tingkatkan terus koneksi internet, demi kelancaran pembangunan dan kualitas pendidikan di perbatasan,” ujar Irwan Sabri saat kegiatan daring pembagian seragam sekolah gratis.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan Sabri mengajak seluruh masyarakat Nunukan untuk bersatu dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Ia menekankan pentingnya persatuan, saling menghargai perbedaan, dan bergerak bersama demi kesejahteraan bersama.
“Satu persatu apa yang saya dan Pak Hermanus (Wakil Bupati) janjikan akan kami tunaikan. Mohon dukungan masyarakat, agar semua janji saya bisa selesai tahun 2025,” pungkasnya.
Di tengah perayaan HUT ke-26 Kabupaten Nunukan, Irwan Sabri tak hanya berpesta, tapi bekerja keras mewujudkan visi perubahan. Dari Krayan, ia mengirimkan sinyal kuat bahwa Nunukan siap menjadi daerah yang demokratis, sejahtera, adil, dan mandiri.
“Kita patut bersyukur, Nunukan terus maju dan berkembang. Perubahan terjadi di semua lini kehidupan,” ujarnya penuh semangat.
Irwan Sabri juga menyoroti kemajuan pesat di Krayan, yang kini telah dimekarkan menjadi lima kecamatan. Infrastruktur seperti jalan aspal dan bandara modern yang dulunya hanya mimpi, kini menjadi kenyataan yang membanggakan.
“Krayan yang dulu hanya dua kecamatan, kini jadi lima. Jalan aspal yang dulu hanya mimpi, kini bisa kita lewati. Bandara kayu kecil kini jadi bandara modern,” jelasnya. (dln)













Discussion about this post