SB, TARAKAN – Situs akademik (Siakad) milik di Universitas Borneo Tarakan (UBT) diduga mengalami pembobolan pada Minggu (20/7/25). Akibatnya, banyak mahasiswa yang mendapatkan panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal lantaran data mahasiswa tersebut tersiar ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Awalnya, muncul pernyataan seorang mahasiswa yang mendapatkan telepon tak dikenal. Kemudian, mahasiswa lainnya juga mengaku mengalami hal yang sama. Mereka pun persoalan itu lalu mengarah ke pembahasan data pribadi mahasiswa. Mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), jurusan mahasiswa, Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), hingga ke nama-nama yang dikenal korban. Ditambah lagi, ada pemberitahuan di salah satu grup lembaga kemahasiswaan terkait adanya peretasan di situs akademik UBT.
“Jadi pagi-pagi tuh ada nomor yang tidak dikenal, tetapi saya tidak angkat. Karena masih nomor baru dan tidak terdaftar di whatsapp,” ungkap salah satu mahasiswa UBT yang enggan disebut namanya.
Lanjutnya, Ia mengaku mendapat telepon kedua dari nomor baru yang berbeda. Disitulah terjadi percakapan antara mahasiswa tersebut dengan penelepon. Tak lama pembcaraan mereka menjurus ke pernyataan bahwa data pribadi mahasiswa tersebut digunakan untuk kegiatan yang ilegal.
“Jadi, pertama si pelaku ini, mengaku dirinya sebagai Kapolda Kaltim. Terus tuh nanya, kalau aku tuh kenalkah sama si X (salah satu nama yang dikenal oleh korban). Setelah itu aku bilang “kenal”, terus penelepon ini ngasih tahu kalau si X ini menggunakan data pribadiku untuk kegiatan yang ilegal atau tindak pidana,” katanya.
Yang bikin heran korban, si penelepon dapat menyebutkan dengan detail data pribadinya. Karena takut datanya makin digali lebih dalam, Ia langsung mematikan panggilannya.
“Si peneleponnya ini bilang, untuk mengonfirmasi kalau dia tidak berbohong, dia akan menyebutkan NIK, KTP saya. Pas disebutin ternyata benar dan saat itu saya langsung matiin teleponnya. Takutnya nanti dia menggali informasi di saya lebih banyak,” katanya.
Dia juga mengatakan, ada banyak mahasiswa di kampus UBT yang mendapat panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Kebanyakan dari mahasiswa menolak panggilan dari nomor tidak dikenal tersebut. Lantas bagaimana tanggapan pihak kampus?
Rektor UBT, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H. juga membenarkan informasi mahasiswanya mendapatkan telepon misterius dari pihak lain. Namun, dia belum yakin bila situs yang memuat data mahasiswa UBT tersebut diretas oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Sampai saat ini Tim IT kita masih menelusuri dari mana asalnya (telepon misterius dan dugaan data mahasiswa bocor) karena ternyata bukan hanya mahasiswa, tapi alumni juga banyak yang ditelepon nomor yang tidak dikenal, jadi belum bisa dipastikan Siakad yang di-hack,” imbuhnya.
Namun, dari sejumlah tangkapan layar grup whatsapp UBT, baik dari grup Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan lainnya dibenarkan adanya telepon misterius tersebut. Mereka juga menduga, ada kebocoran data mahasiswa sehingga hal ini terjadi. (sdq)
Discussion about this post