Rabu, 8 Oktober 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

Malu dan Takut karena KDRT, Suami Pilih Gantung Diri di Samping Rumah

by Admin
07/26/2025
in Daerah, Hukum & Kriminal, Kaltara, Nunukan
A A
Malu dan Takut karena KDRT, Suami Pilih Gantung Diri di Samping Rumah

GANTUNG DIRI : Tampak Jenazah Sergius Simeon Puring (34) saat akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Ungkap istrinya, sebelum terjadi peristiwa gantung diri, Sergius sempat melakukan KDRT.

SB, NUNUKAN – Warga di Jalan Brigade RT 29, Nunukan Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, mendadak diselimuti duka. Hal itu terjadi menyusul tragedi gantung diri yang mengerikan tiba-tiba menggemparkan warga pada Jumat pagi, 25 Juli 2025.

Siapa yang tidak kaget, saat sinar matahari pagi mulai menerangi, mendadak suara teriakan minta tolong dari seorang warga bernama Emiliana Bare Kalen (33) menggema. Teriakan memanggil yang lebih mirip jeritan sedih itu didengar warga. Mereka terkejut lalu keluar rumah.

Baca Juga

DPRD Soroti Degradasi Lingkungan Akibat Tambang dan Pentingnya Perhatian pada Masyarakat Adat

PT MIP Merespons Gugatan Adat Tidung Sembakung dengan Niat Baik

PT MIP Diduga Cemari Lingkungan di Wilayah Adat Tidung Semakung Hilir

Kepada warga yang bertanya, Emiliana mengabarkan bahwa suaminya bernama Sergius Simeon Puring (34) tergantung di sebuah pohon di samping rumahnya. Buruh harian itu dikabarkan sudah meninggal dunia saat ditemukan tergantung oleh Emiliana.

Informasinya, penemuan tragis ini bermula dari gonggongan anjing yang tak henti sekira pukul 06.00 Wita. Emiliana yang didorong rasa khawatir lantaran sejak semalam suaminya tak pulang ke rumah, memilih keluar. Namun, apa yang ditemukan? Suaminya dalam kondisi tergantung dan diperkirakan sudah tak bernyawa.

Dalam pantauan Emiliana, leher sang suami terjerat tali nilon hingga membiru. Kondisi korban sungguh memprihatinkan. Lidahnya terjulur kebiruan, mulutnya mengeluarkan air liur bercampur darah, dan tubuhnya menunjukkan tanda-tanda kematian yang jelas.

Atas peristiwa itu, pihak kepolisian yang mendapatkan laporan langsung menuju lokasi kejadian. Dalam keterangannya kepada pihak kepolisian, Emiliana mengaku, suaminya sejak malam sebelumnya tidak pulang ke rumah. Korban meninggalkan rumah usai terjadi pertengkaran dahsyat keduanya sekira pukul 22.00 Wita.

“Pertengkaran dipicu oleh kecurigaan Emiliana bahwa suaminya menerima panggilan telepon dari wanita lain. Pertengkaran tersebut berujung pada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang brutal, mengakibatkan Emiliana mengalami luka memar yang cukup parah,” ungkap Kapolres Nunukan AKBP Bonafasius Rumbewas SIK yang disampaikan Kasi Humas Polres Nunukan Ipda Sunarwan kepada media ini.

Setelah pertengkaran yang penuh kekerasan itu, lanjut Sunarwan, Sergius pamit keluar rumah sekitar pukul 00.00 Wita dan tak pernah kembali hingga ditemukan tewas mengenaskan. Tragisnya, ini bukan kali pertama KDRT terjadi dalam rumah tangga mereka. Sebelumnya, Sergius pernah dilaporkan ke polisi dan diamankan selama 24 jam atas kasus serupa, namun kemudian dibebaskan atas permintaan Emiliana setelah Sergius menandatangani surat pernyataan.

“Menurut keterangan Emiliana, Sergius takut dan malu kepada keluarga dan tetangga jika kembali dilaporkan atas kasus KDRT. Ketakutan dan rasa malu yang teramat sangat ini diduga menjadi pemicu Sergius nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengerikan,” jelas Sunarwan.

Polisi, kata Sunarwan, telah mengamankan barang bukti, termasuk tali nilon yang digunakan untuk menggantung dan pakaian korban yang sudah compang-camping. “Keluarga telah menerima kejadian ini dengan duka yang mendalam dan Sergius akan dimakamkan setelah proses visum di RSUD selesai,” ungkapnya.

Menurut Sunarwan, kasus ini menyoroti pentingnya penanganan KDRT yang lebih komprehensif dan kesadaran masyarakat akan bahaya kekerasan dalam rumah tangga yang dapat berujung pada kematian. “Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang,” pesannya mengakhiri. (dln)

Berita Lainnya

DPRD Soroti Degradasi Lingkungan Akibat Tambang dan Pentingnya Perhatian pada Masyarakat Adat

by Admin
10/07/2025
0

SB, NUNUKAN – Ketua Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan Ryan Anyoni menyampaikan pandangannya mengenai degradasi lingkungan yang...

PT MIP Merespons Gugatan Adat Tidung Sembakung dengan Niat Baik

by Admin
10/07/2025
0

SB, NUNUKAN –  General Manager PT Mandiri Intiperkasa (MIP) Robert Boro selaku perwakilan perusahaan menyatakan, perusahaan memiliki niat baik dalam...

PT MIP Diduga Cemari Lingkungan di Wilayah Adat Tidung Semakung Hilir

by Admin
10/07/2025
0

SB, NUNUKAN  – Masyarakat adat Tidung Sembakung Hilir, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, mengeluhkan dampak operasional PT Mandiri Intiperkasa (MIP) terhadap...

PLBN Sebatik Mangkrak, Warga Perbatasan Geruduk Usai Kunjungan Komisi II DPR RI

by Admin
10/06/2025
0

SB, NUNUKAN – Kekecewaan mendalam dirasakan warga perbatasan RI-Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Usai kunjungan rombongan Komisi...

Tiga Rumah Warga di Krayan Timur Ludes Terbakar Akibat Kompor Gas

by Admin
10/06/2025
0

SB, NUNUKAN – Kebakaran hebat melanda permukiman warga di Desa Long Sepayang, Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada...

Mappa Panglima Banding Terpilih Menjadi Ketua Umum Cricket Kaltara Periode 2025–2029

Mappa Panglima Banding Terpilih Menjadi Ketua Umum Cricket Kaltara Periode 2025–2029

by Admin
10/05/2025
0

TARAKAN— Musyawarah Provinsi (Musprov) III Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Provinsi Kalimantan Utara resmi menetapkan Mappa Panglima Banding sebagai Ketua Umum...

Next Post
Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

Discussion about this post

Terlaris

DPRD Soroti Degradasi Lingkungan Akibat Tambang dan Pentingnya Perhatian pada Masyarakat Adat

10/07/2025

PT MIP Merespons Gugatan Adat Tidung Sembakung dengan Niat Baik

10/07/2025

PT MIP Diduga Cemari Lingkungan di Wilayah Adat Tidung Semakung Hilir

10/07/2025

PLBN Sebatik Mangkrak, Warga Perbatasan Geruduk Usai Kunjungan Komisi II DPR RI

10/06/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com