SB, TARAKAN – Suasana hiburan di Tempat Hiburan Malam (THM) Dragon mendadak mencekam setelah satu pengunjung dilaporkan tewas usai dugem dan menenggak minuman beralkohol. Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Carsa Tarakan, dr. Afif Baarid Khair, membeberkan kronologis penanganan pasien yang berujung maut tersebut.
Menurut dr. Afif, korban pertama berinisial RS datang ke RSU Carsa pada malam hari dengan keluhan nyeri perut. Setelah diberi perawatan awal, pasien merasa membaik dan meminta pulang. Namun, beberapa jam kemudian RS kembali ke rumah sakit dalam kondisi lebih parah.
“Pasien sempat kami lakukan tindakan emergensi, termasuk RJP dan pembersihan lambung. Tapi sayangnya, nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal pada 17 Agustus sekitar pukul 14.00,” ungkap dr. Afif saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2025).
Keesokan harinya, RSU Carsa kembali menerima pasien lain berinisial JS, yang merupakan teman korban pertama. Saat tiba di IGD, kondisi JS sudah berat, mengalami nyeri perut disertai gangguan penglihatan.
“Pasien datang dalam kondisi parah, bahkan tidak sadar. Kami stabilkan sebisanya lalu rujuk ke RSUKT. Tapi saya dapat kabar terakhir, pasien tersebut juga meninggal dunia,” tambahnya.
Dari keterangan rekan korban, mereka mengaku menenggak 3 botol Chivas Regal dan 6 botol bir bersama tiga teman pria lain serta lima pemandu karaoke di dalam THM Dragon.
“Menurut pengakuan teman korban, botol minuman dibuka langsung di tempat hiburan. Tidak ada campuran bahan lain,” jelas dr. Afif.
Kasus ini semakin menguatkan dugaan adanya keracunan alkohol karena pola gejala yang sama dialami beberapa pengunjung.
“Dengan dua kasus yang berurutan, tentu ada kecurigaan penyebab yang sama. Makanya pihak kepolisian juga sudah datang untuk melakukan wawancara awal,” terang dr. Afif.
Lebih lanjut, ia menyebutkan laporan lain juga muncul dari rumah sakit berbeda di Tarakan.
“Saya dengar ada pasien dengan keluhan serupa yang dirawat di RSUD dan RS AL. Bahkan disebut sudah lebih dari 10 orang yang datang dengan gejala sama. Namun kami masih menunggu konfirmasi apakah semua dari THM yang sama,” ucapnya.
Pihak RSU Carsa menegaskan siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum demi mengungkap kasus ini.
“Kami tentu siap apabila diminta keterangan resmi. Hal seperti ini jangan sampai terulang lagi,” tegas dr. Afif. (rz)
Discussion about this post