SB, TARAKAN – Keamanan berlalu-lintas menjadi perhatian Polres Tarakan belakangan ini. Saking seriusnya masalah ini, Polres Tarakan melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tarakan melakukan upaya pemasangan baliho berisi imbauan berkendara dengan aman.
Dari pantauan media ini, pemasangan baliho tersebut dilakukan sejak pukul 17.00 Wita hingga pukul 01.30 Wita dini hari. Titik terakhirnya, dipasang di Simpang Gita Jalatama, Kelurahan Pamusian.
Kasatlantas Polres Tarakan, AKP Rudika Harto Kanajiri mengatakan, pemasangan baliho ini sudah dilakukan di 9 titik yang ada di Kota Tarakan. Mulai dari Juwata Permai hingga pertigaan Gita Jalatama. Selanjutnya, dia berharap, kegiatan ini memberikan dampak positif berupa penurunan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Tarakan.
“Untuk titik-titik yang kami pasang malam ini ada di Perempatan Ladang, terus di depan kantor DPR, di Bandara, dekat depan Sintadua, sama di Juwata Permai. Pokoknya kita dari Perempatan Asko Ladang itu mengarah Perempatan THM, terus sampai ke, lewati Bandara. Pokoknya daerah sepanjang jalur yang saya sebutkan tadi sudah kita pasang sebagian,” ungkap Rudika.
Isi imbauan baliho juga beragam. Ada imbauan larangan merokok saat berkendara lantaran dapat mengakibatkan pengendara lain kecelakaan. Apalagi, kata Rudika, dengan puntung ataupun abu rokok yang berterbangan, bisa mengenai pengendara yang berada di belakangnya. Selain itu, baliho itu juga berisi imbauan agar pengendara memakai pengaman kepala atau helm agar mengurangi kejadian yang berakibat fatal jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Tentu saja imbauan ini berlaku untuk seluruh pengandara, baik kendaraan roda 2 dan roda 4.
“Yang ketiga, kita memasang baliho dekat sekolah-sekolah. Tema-nya itu tema pelajar. Diharapkan di situ kita secara tidak langsung mengedukasi adik-adik kita, terutama pelajar-pelajar itu, agar tetap ingat, sudah diingatkan polisi, berarti tidak boleh membawa kendaraan. Karena memang belum pada saatnya mereka diperbolehkan untuk membawa kendaraan,” katanya.
Imbauan terakhir, lanjut Rudika, berisi imbauan agar pengendara senantiasa mengingat pada sang pencipta. Yang paling utama, kata dia, adalah berdoa sebelum berkendara agar pengendara mendapatkan keselamatan dalam perjalanan.
“Tentunya kita berharap masyarakat itu selamat, dan kecelakaan itu mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Kita sama halnya seperti keluarga, untuk masyarakat yang ada di kota Tarakan itu, kita itu pasti sangat bersedih kalau misalnya kita dengar ada masyarakat Tarakan itu yang mengalami kecelakaan,” imbuhnya. (sdq)
Discussion about this post