SB, NUNUKAN – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Krayan Selatan dan sekitarnya, sangat berdampak pada kehidupan warga di sana. Selain belum menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, mereka juga seperti terisolir dari dunia luar lantaran aksen masuk ke wilayah terdampak banjir dan tanah longsor sangat sulit dilalui.
Kendati demikian, Pemkab Nunukan tak tinggal diam. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, upaya perbaikan jalan yang rusak, termasuk perbaikan jembatan penghubung utama di wilayah tersebut.
“Kalau bandara, sudah diperbaiki. Untuk perbaikan jembatan, sementara dalam proses pengerjaan,” ungkap Kepala BPBD Nunukan, Arief Budiman saat dikonfirmasi siang tadi.
Dia melanjutkan, bantuan yang diberikan ke wilayah Krayan bukan berupa bantuan sembako. Namun, lebih kepada perbaikan akses jalan. Seperti perbaikan bandara dan jembatan. “Sampai saat ini belum ada bantuan sembako. Tapi, kami fokus perbaikan jalan dan jembatan. Agar dapat membuka akses keluar masuk ke wilayah itu,” ujarnya.
Dikatakan Budiman, dalam proses pengerjaan kerusakan jalan dan jembatan, alat berat dipakai saat pengambilan timbunan tanah dan batu untuk memperbaiki beberapa titik jalan yang rusak dan sulit dilalui kendaraan. “Saat ini dalam proses pengerjaan,” singkatnya.
Terpisah, Camat Krayan Selatan Octavianus Ramli saat dihubungi suryaborneo.com mengatakan, perbaikan akses menuju wilayahnya memang sedang dilakukan. Hanya saja, perbaikan itu masih berupa jembatan penghubung saja. Ada
2 jembatan yang sedang diupayakan agar dapat dilalui.
“Untuk jalan belum ada perbaikan dan jembatan jalan lingkar, perbaikan 2 jembatan link kabupaten sedang dikerja perbaikan melalui dana tanggap darurat BPBD kabupaten,” ungkap Oktavianus.
Dijelaskan Oktavianus, dampak bencana beberapa waktu lalu juga membuat listrik padam lantaran kehabisan BBM. Namun, baru-baru ini sebanyak 4 pembangkit listrik tenaga diesel milik PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah beroperasi karena akses mengangkut BBM sudah mulai terbuka dan kendaraan pengangkut BBM yang sempat rusak, sudah diperbaiki.
“Sempat PLN padam 4 malam karena mobil pengangkut BBM terjebak di lumpur dan mengalami kerusakan di tengah jalan. Malam tadi PLN bisa nyala,” bebernya.
Demikian pula dengan Bandar Udara (Bandara) Long Layu, lanjutnya, kini sudah dapat difungsikan kembali meskipun perbaikannya dilakukan secara swadaya dari masyarakat. “Sempat juga landasan Bandara rusak akibat curah hujan cukup tinggi, hari ini sudah bisa di darati pesawat,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post