SB, TARAKAN – Guna meningkatan suplai air bersih bagi pelanggan di Tarakan, PDAM Tirta Alam akan segera melakukan perbaikan terhadap beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mangkrak.
Perbaikan IPA tersebut menurut Direktur PDAM Tirta Alam Tarakan, Iwan Setiawan, akan dilakukan lantaran diketahui telah mangkrak kurang lebih 16 tahun.
Lantas, Iwan menjelaskan, dengan diperbaikinya IPA akan meningkatkan pelayanan bagi pelanggan terutama dari sisi suplai air untuk wilayah Tarakan Timur dan Tarakan Tengah.
“kita akan memperbaiki IPA 30 di IPA Kampung 1 untuk mendukung pelayanan di wilayah Tarakan Tengah dan Tarakan Timur”, jelasnya.
Sejauh ini, Iwan menyampaikan, bahwa PDAM juga menargetkan peremajaan pompa distribusi dan menambah cadangan pompa agar tekanan air ke para pelanggan dapat stabil.
“Kita juga berencana akan membangun jaringan baru untuk perumahan dan pemukiman baru yang belum terlayani air PDAM,” tuturnya.
Disamping itu, PDAM juga berencana melakukan penambahan jaringan pipa distribusi baru, khususnya untuk daerah pesisir seperti Jembatan Besi, Beringin, dan belakang BRI, agar pelayanan dapat maksimal.
Menanggapi rencana PDAM tersebut, Wali Kota Tarakan, Khairul, yang hadir bersama Ketua dewan pengawas PDAM Tarakan Abdul Azis Hasan, pada peninjauan ke Kantor PDAM Tirta Alam dan beberapa embung mengungkapkan, ini merupakan bagian untuk mengatasi keluhan para pelanggan.
Salah satunya, mengenai tekanan air yang rendah di beberapa wilayah, serta keterlambatan distribusi hingga 8 (delapan) hari di daerah pesisir.
“Direncanakan ke depan ini, mudah-mudahan tahun ini bisa dikerjakan melalui anggaran bersumber dari PDAM,” ucap Khairul.
Dengan adanya jaringan pipa baru sekaligus pemasangan pompa booster, diharapkan distribusi air ke daerah yang selama ini mengalami keterlambatan dapat teratasi.
“Mudah-mudahan nanti itu bisa tiga sampai empat jam, itu bisa teraliri (air) tidak seperti selama ini,” tuturnya.
Tidak hanya melakukan perbaikan di IPA, PDAM akan melakukan pengerukan sedimentasi di embung Persemaian, yang mengalami penurunan daya tampung akibat sedimentasi tinggi.
“Kami akan lakukan pembersihan dan pengerukan pasir oleh PDAM,” ucapnya.
Terkait operasional PDAM, Khairul mengungkapkan, bahwa selama ini alat berat seperti ekskavator kecil masih menggunakan sistem sewa. Untuk itu, direncanakan pengadaan ekskavator berukuran lebih besar dan mobil dump truck guna mendukung operasional PDAM secara lebih efisien.
“Saat ini masih kita analisis, semua rencana biaya yang akan diusulkan oleh PDAM karena harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa Pemilik Modal, yaitu Wali Kota Tarakan,” katanya.
Adapun untuk peningkatan infrastruktur ini membutuhkan biaya sebesar Rp17 miliar. Wali Kota juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran tanpa mengorbankan peningkatan layanan kepada masyarakat.
Di sisi lain, saat ini layanan PDAM telah mencapai sekitar 93 persen dari total kebutuhan masyarakat, namun masih ada sekitar 7 persen yang belum terlayani secara optimal.
“Kira-kira mungkin ribuan itu belum lagi ada penambahan rumah-rumah baru karena perumahan ini semakin berkembang,” tutupnya.(SB)
Discussion about this post