SB, TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru-baru ini diluncurkan di wilayah Tarakan Utara, Kota Tarakan, menuai sorotan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Pelaksanaan makan bergizi gratis yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini dinilai masih jauh dari harapan.
Presiden Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan, Ndaru Teguh Prakoso mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu di evaluasi termasuk transparansi anggaran.
Selain itu juga, tidak adanya susu pada menu MBG yang dibagikan kepada para penerima. Padahal susu dianggap salah satu menu yang harusnya tersedia.
“Karena kita tahu sendiri bahwa MBG di Kota Tarakan ini, kami ingin pertanyakan transparansi anggarannya gimana. Terus mulai dari peran pemerintah di Kota Tarakan itu bagaimana,” ungkap Ndaru.
“Pantauan dari kami sendiri yang pertama itu hanya baru dijalankan di Kelurahan Tarakan Utara. Lalu kami juga dapat informasi bahwa tidak ada susu. Padahal harus ada susunya,” sambungnya.
Selain itu, Ndaru mengatakan, bahwa bukan hanya menyoroti masalah menu yang disajikan, namun juga penggunaan wadah plastik yang dipakai untuk menu MBG.
“Kemarin kami dapat temui itu (wadah) hanya dalam bentuk plastik. Harusnya dalam bentuk stainless steel. Jadi Itu yang coba dievaluasi juga,” jelasnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan program MBG di Kota Tarakan, baru dilaksanakan di wilayah Tarakan Utara, pada pertengahan Februari lalu.
Adapun beberapa sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA serta SLB di Kecamatan Tarakan Utara telah menerima program tersebut.(RZ)
Discussion about this post