SB, TARAKAN – Kasus anak putus sekolah terus menjadi perhatian Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes. Dia pun menegaskan, akan segera mencarikan solusi untuk mengatasi kasus tersebut, terutama bagi yang bermukim di Kelurahan Selumit Pantai.
Kenapa Kelurahan Selumit Pantai banyak anak putus sekolah? Belakangan ini Kelurahan Selumit Pantai ramai memang sedang ramai dibahas. Mulai dari perubahan wajah kelurahan yang disulap menjadi Kampung Warna-warna dan Kampung Tematik Bebas Narkoba, Kelurahan Selumit Pantai juga sedang ramai dibicara perihal warga sekitar yang secara ekonomi banyak yang jauh dari di bawah rata-rata ekonomi masyarakat Tarakan pada umumnya.
Nah, persoalan ini ternyata disebut-sebut turut menjadi penyebab maraknya peredaran narkoba di wilayah Selumit Pantai. Karena peredaran narkoba inilah, banyak keluarga yang kehidupannya berantakan, tidak punya pekerjaan, anak putus sekolah karena persoalan ekonomi dan lainnya. Informasi ini juga diperkuat dengan temuan aparat kepolisian yang menyebut banyak anak putus sekolah di wilayah tersebut.
“Salah satu solusi keluar dari kemiskinan, yaitu harus dengan pendidikan. Sehingga anak- anak di daerah itu harus betul- betul dikawal sehingga pendidikannya cukup baik. Karena dari data yang didapatkan dari pihak Polres bersama dengan instansi lainnya, terdapat sekitar 50 anak yang putus sekolah,” jelas Khairul.
Anak-anak itu, ungkap Khairul, terdapat anak usia sekolah yang memang belum masuk sekolah. Kemudian, ada yang sudah sekolah lalu alami Drop Out (DO), dan juga terdapat permasalahan lainnya. Sejauh ini, kata Khairul, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sudah memberikan wadah sekolah gratis untuk anak-anak di Kota Tarakan. Namun, lanjuntnya, timbul lagi masalah lain yang juga harus dibenahi.
Selain masalah ekonomi, lanjut Khairul, masalah transportasi juga menjadi alasan anak putus sekolah. Pasalnya, belakangan ini pemerintah memang memberlakukan zonasi sebagai syarat masuk sekolah.
“Tentu ini menjadi persoalan besar buat kita, sehingga nanti ada upaya dari pemerintah untuk mamasukan anak- anak tersebut di Sekolah Rakyat. Jadi anak itu tidak lagi butuh biaya besar, karena makan, tidur, belajar, semuanya disitu, dan semuanya di tanggung oleh pemerintah, sampai dengan selesai sekolah,“ tutupnya. (agg)
Discussion about this post