SB, TARAKAN – Ratusan penggemar dan peserta domino membludak di arena turnamen domino bertajuk HRS Cup 1 se- Kota Tarakan di Perumnas, Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan, tadi malam. Mereka datang dari berbagai kalangan dan usia untuk mengadu taktik dan strategi demi memenangkan turnamen ini.
Ketua Panitia Open Tournament Domino HRS Cup 1 se- Kota Tarakan, Rahmat mengatakan, acara yang cukup ramai diminati masyarakat ini dipersiapkan hanya kurang dari seminggu. Meski demikian, persiapan ini terbilang cukup matang dengan perlengkapan pertandingan yang sangat lengkap yang siap menampung 430 orang peserta. Bahkan, standar gardu atau meja tanding juga sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi).
“Pesertanya kurang lebih 400, 430 orang. Jadi, berkisar 215 pasang yang akan bertanding di malam hari ini ini,” ungkap Rahmat kepada suryaborneo.com yang juga hadir dalam acara tersebut tadi malam.
Turnamen ini, papar Rahmat, akan diupayakan berlangsung selama 2 hari. “Hari ini kita akan menyelesaikan pertandingan setengah babak, kurang lebih 50 persen diselesaikan malam ini dan akan dilanjutkan besok malam,” ungkapnya.
Lanjutan turnamen ini nanti malam, sekaligus penentuan juara dan penyerahan hadiah. Yang tak kalah penting, kata Rahmat, acara ini juga diikuti beberapa peserta dari luar Tarakan. Menurutnya, acara ini dinilai cukup ramai peserta lantaran penggagas acara ini adalah Anggota DPRD Kaltara, yakni Haji Rahmat Sewa.
“Pertandingan ini sebulan yang lalu sudah kita sampaikan ke seluruh masyarakat Kota Tarakan untuk mengikuti acara ini. Jadi malam ini luar biasa antusiasnya,” kata Rahmat.
Rahmat menyebut, turnamen ini adalah turnamen pertama garapan mereka yang memperebutkan hadiah dari Haji Rahmat Sewa. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini dinilai sangat dekat dengan masyarakat dan layak dibawa namanya sebagai ikon dalam turnamen ini.
“Insyaallah ini kita, akan ada kelanjutannya. Harus bab 2 (digelar seri ke 2), mungkin di tahun depan. Karena ini berjenjang, jadi kami menyiapkan hadiah itu piala bergilir,” katanya.
Rahmat kembali menjelaskan, turnamen mempertemukan pasangan antar meja yang diisi oleh setiap wakil dari kelompok yang biasa mereka sebut gardu. Dalam catatannya, ada 15 gardu yang sudah terdaftar di Pordi Tarakan. Mereka kemudian bertanding untuk memperebutkan piala bergilir dengan total hadiah Rp10 juta.
“Untuk yang juara 1, sampai juara 8 sampai ke- 16 ini sponsor tunggal bapak Haji Rahmat Sewa, yang melaksanakan dan ada beberapa dukungan dari sponsor, seperti Surya Borneo TV, ya cukup itu,” katanya.
Dia pun berharap, kegiatan melahirkan juara yang juga siap diikutsertakan di dalam kegiatan-kegiatan Pordi selanjutnya. “Semoga Pordi Kota Tarakan melihat bahwa antusias pemain domino di Tarakan ini luar biasa, kadi kami akan selalu mengadakan even-even antar gardu, karena luar biasa antusiasnya pak,” imbuhnya mengakhiri.
Sesuai jadwal, acara ini akan dilanjutkan nanti malam setelah acara mappaci anak Haji Rahmat Sewa. Sekaligus, puncak acara ini tentu saja final akan mempertemukan jawara dari semua sesi. Siapa yang juara, tentu akan bisa disaksikan nanti malam
Ditanya soal turnamen ini, Haji Rahmat Sewa menyampaikan, turnamen ini adalah acara yang sudah lama mereka ingin gelar. Namun, acara yang masih dalam bentuk rencana itu belum bisa dilaksanakan karena sesuatu hal. Nah, bertepatan dengan pesta pernikahan anaknya digelar, Rahmat Sewa pun berinisiatif menyisipkan turnamen ini.
“Alhamdulillah, anak saya menikah, maka momen ini sekaligus juga melaksanakan HRS Cup 1. Jadi memang ini merupakan (tujuannya) supaya 4G di Kota Tarakan ini, kelompok domino yang ada di Kota Tarakan ini, sudah ada 15 (gardu) yang sudah terdaftar di 4G siap bertanding di turnamen mana saja,” katanya.
Tak hanya gelar juara, kata Rahmat Sewa, kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi sesama warga Tarakan. Selain itu, domino, kata dia merupakan kegiatan merakyat yang dihafal hampir di seluruh lapisan masyarakat. “Intinya, silaturahimi. Bahkan, kami punya slogan, ‘domino oke, judi no’. Jadi, statemen ini sekaligus membantah kalau domino itu kegiatan negatif. Sebenarnya, kegiatan ini bersifat sangat positif, melatih daya ingat. Kemudian domino ini kegiatan tradisional yang sederhana,” ulasnya.
Anggota DPRD Kaltara 2 periode ini pun berharap, melalui turnamen ini, silaturahmi dan kebersamaan yang selama ini terjalin, makin erat dengan domino. “Awalnya itu tidak kenal, begitu sering ngumpul di tempat domino, akhirnya (saling) kenal. Kalau sudah kenal, makin akrab, Tarakan pun jadi terjaga kondusivitasnya,” imbuhnya. (sdq)
Discussion about this post