SB, TARAKAN – Sejumlah sekolah di Kota Tarakan akan menjadi sasaran kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan. Program CKG yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan, Devi Ika Indriarti mengatakan, arahan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pelaksanaan di fasilitas kesehatan hingga jenis pemeriksaan yang diberikan nantinya. Hal ini juga sesuai dengan arahan dan instruksi dari Kemenkes yang ingin sekolah-sekolah menjadi sasaran program CKG.
“Sebenarnya, kan kalau kita dulu namanya penjaringan, penjaringan anak sekolah. Tapi saat ini dipakai untuk kegiatan, CKG. Jadi itu dimulai waktu saat mulai masuk sekolah. Teman-teman sudah mulai melakukan pendataan, ketenangan sasarannya, kemudian nanti akan persiapan untuk kapan jadwal untuk melakukan kegiatan itu,” ungkap Devi.
Kapan kegiatan ini digelar? Devi menjelaskan, setiap puskesmas yang ada di Kota Tarakan telah membuat jadwal CKG. Terkait jadwalnya, pihak sekolah berpatokan dari berapa sekolah yang mencakup wilayah kerja mereka. Dengan jadwal yang teratur, maka tidak mengganggu aktivitas pelayanan puskesmas itu sendiri.
“Jadi, teman-teman puskesmas juga pasti akan membagi waktu antara pelayanan yang akan dilakukan dalam gedung, jangan sampai terbengkalai dengan pelayanan yang akan dilakukan di luar gedung seperti tadi untuk kegiatan CKG, untuk anak sekolah,” imbuhnya.
Tim dari puskesmas itu sendiri, kata Devi akan menyesuaikan berapa sekolah yang ada di sekitar puskesmas. Jika terdapat banyak sekolah dalam ruang kerja puskesmas, maka makin banyak juga tim yang akan dikerahkan untuk mengeksekusi CKG ini.
“Jadi biasanya teman-teman bisa. Kadang-kadang kalau banyak jumlah sekolahnya, bisa satu hari itu bisa turun tiga tim. Seperti itu ya, bisa dua tim. Tergantung daripada jumlah sekolah yang akan mereka datangi,” tuturnya.
Untuk penyelesaian CKG, kata Devi, kegiatan akan dimulai paling lambat 1 minggu jika di lokasinya dan ruang kerja sudah siap. Meski demikian, Devi memastikan, banyaknya sekolah yang menjadi sasaran CKG mendatang juga sangat berpengaruh pada fasilitas kesehatan di Kota Tarakan. Pasalnya, dengan dibukanya program CKP akan membantu pihak puskesmas dan petugas di sana.
“Seminggu atau berapa hari. Tergantung daripada jumlah siswa yang akan dilakukan. Tapi kan sudah jelas ya, mereka sudah punya jadwal. Tapi bisa jadi, kan jadwalnya itu juga tidak bersifat fleksibel” lanjutnya.
Rincian pemeriksaannya, beber Devi, juga akan dilakukan screening sampai pemeriksaan indera pada siswa. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui siswa ini beresiko penyakit apa.
“Standar yang dilakukan kan, pemeriksaan berat badan, tinggi badan. Kemudian juga ada pemeriksaan indera, misalnya matanya, telinga. Pokoknya yang itu yang diperiksa” ungkapnya.
Kabarnya, program CKG ini dilakukan sekali setahun. Setelah nantinya SPMB berjalan, siswa sudah awal masuk sekolah barulah program ini dijalankan. Untuk Kota Tarakan, infonya akan dilaksanakan akhir bulan Juli ini. (sdq)
Discussion about this post