SB, NUNUKAN – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menorehkan sejarah baru dalam pengembangan sektor kelautannya. Melalui Perusda Nusa Serambi Persada (NSP) pengiriman perdana rumput laut sebanyak 50 ton ke Perumda Karya Lansirang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dilakukan di Pelabuhan Tunon Taka, Sabtu (19/7).
Langkah ini menandai suksesnya nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Bupati Nunukan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang. MoU tersebut merupakan komitmen nyata untuk memperkuat kerjasama antar daerah, khususnya dalam budidaya dan pengolahan rumput laut.
“Alhamdulillah, kerja keras teman-teman di Perusda akhirnya terlihat. Hanya 32 hari sejak kunjungan ke perusaahaan rumput laut di Pinrang, kini sudah melakukan pengiriman,” ungkap Bupati Nunukan H. Irwan Sabri kepada media usia meninjau langsung proses pengiriman via kapal di Pelabuhan Tunon Taka.
Kerjasama ini bukan hanya sekedar pengiriman komoditas, melainkan jembatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua daerah. “Bagi Nunukan, kerjasama ini membuka akses pasar yang lebih luas dan menjanjikan stabilitas harga rumput laut,” kata Irwan Sabri.
“Sementara bagi Pinrang, pasokan rumput laut dari Nunukan akan mendukung kebutuhan industri pengolahan rumput laut di daerah tersebut,” lanjutnya.
Lebih dari itu, MoU ini menunjukkan potensi besar kerjasama antar daerah dalam mengembangkan sektor ekonomi berbasis kelautan. Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik, kedua daerah dapat saling mendukung dan meningkatkan daya saing produk rumput laut di pasar nasional maupun internasional. Harapannya, kerjasama ini akan menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Keberhasilan pengiriman perdana ini menjadi momentum penting bagi pengembangan industri rumput laut di kedua daerah. Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Pinrang diharapkan terus mendukung dan mengembangkan kerjasama ini agar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Langkah-langkah konkret seperti peningkatan kapasitas petani rumput laut, pengembangan teknologi pengolahan, dan pembukaan akses pasar yang lebih luas perlu terus diperhatikan.
“Semoga kerjasama ini menjadi tonggak bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nunukan dan Pinrang,” harap bupati.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perusda NSP Nunukan, H. Abu Bakar Sidik mengatakan, tak hanya ke Pinrang, upaya pengiriman ke daerah lain juga menjadi target selanjut. Seperti Surbaya dan termasuk ke Tawau, Sabah, Malaysia.
“Potensi rumput laut di Nunukan ini memang besar. Sayang jika tidak dimanfaatkan. Kami akan menggarap potensi-potensi lain seperti tambang, perikanan, dan pertanian. Saya terharu melihat semangat Bupati yang terus berdiskusi dan mendorong Perusda untuk bergerak cepat,” ujarnya.
Dikatakan, keberadaannya di Perusda NSP ini tentu ingin memberikan kontribusi kepada Kabupaten Nunukan. Target PAD dalam 2 tahun ini akan lebih baik dan meningkat menjadi prioritasnya. Meskipun saat ini Perusda belum memiliki dukungan anggaran, semangat dan kolaborasi yang kuat menjadi modal utama dalam mendukung pembangunan daerah.
“Pengiriman 50 ton ini dilakukan dalam 2 tahap. Untuk tahap pertama ini sebanyak 30 ton, kemudian tahap kedua rencananya pada Senin 21 Juli nanti, 20 ton dikirim. Persaingin bisnis ini memang harus ada agar ada nilai jual tinggi terhadap rumput laut di Nunukan. Tentunya, memberikan manfaat ke petani juga,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post