SB, NUNUKAN – Keajaiban datang dari perairan perbatasan Indonesia-Malaysia. Setelah dua hari dinyatakan hilang akibat kapal tenggelam, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) akhirnya ditemukan dalam kondisi hidup. Rahmat (29), korban kecelakaan laut di perairan Tanjung Aru, Pulau Sebatik, berhasil selamat dan ditemukan nelayan di wilayah Malaysia.
“Rahmat (29) ditemukan nelayan pukul 11 siang tadi di perairan Malaysia. Saat ini sedang berada di rumah sakit Tawau untuk pemulihan setelah mengalami dehidrasi,” kata Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, saat ditemui di sela acara paripurna DPRD Nunukan pagi tadi.
Diungkapkan, lantaran lokasi penemuan korban di wilayah Malaysia, maka proses evakuasi ke Indonesia melibat aparat setempat di negeri jiran. Apalagi, sebelumnya sudah ditangani pihak Polis Marine, Tawau, Malaysia.
“Info yang kami terima, Rahmat telah diserahterimakan ke pihak Konsulat RI Tawau untuk penanganan lebih lanjut. Soal pemulangannya menunggu kesehatan korban membaik,’’ ungkapnya.
Primayantha mengatakan, kini fokus pencarian beralih sepenuhnya kepada Hasim Bin Hatta (Acok), nahkoda kapal, yang masih dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan, terdiri dari unsur Pos AL Sei Pancang, Pos Sei Nyamuk, Satgas Marinir Ambalat XXXI Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II, Tim Kopaska Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II, dan Airud Sebatik, terus berupaya maksimal untuk menemukan korban terakhir.
Sehari sebelumnya, operasi pencarian hanya menemukan kapal pengangkut sembako yang dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk dan ombak besar di perairan Tanjung Aru, Pulau Sebatik. Kondisi perahu dipenuhi air. Lalu, dikuras airnya untuk memudahkan evakuasi ke daerah pesisir.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa memilukan terjadi di perairan Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia, Minggu (20/7/2025). Sebuah kapal bermuatan sembako dilaporkan tenggelam sementara nakhoda dan seorang Anak Buah Kapal (ABK) belum ditemukan.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, kejadian tenggelamnya perahu bermuatan sembako ini dilaporkan warga pemilik perahu, ke Pos TNI AL, Jumat (20/7/2025) sekitar pukul 10.00 WITA.
“Kami menerima laporan dari Arman, warga Desa Bukit Aru Indah, Sebatik Timur, bahwa perahu miliknya yang bermuatan sembako, tenggelam di Perairan Tanjung Aru,” ujarnya, saat dihubungi.
Kapal tersebut, dinakhodai oleh Hasim Bin Hatta atau biasa dipanggil Acok, dan terdapat 2 ABK, masing-masing Rahmat dan Arifin Nurman. Sejauh ini, baru satu ABK yang ditemukan selamat atas nama Arifin Nurman (29).
“Saudara Arifin ditemukan oleh ABK kapal regular yang akan berangkat ke Tarakan, Sadewa Ekspress, dan dievakuasi ke Puskesmas Sebatik Timur,” imbuhnya.
Dari pengakuan Arifin, kapal yang ia naiki, tenggelam akibat angin kencang dan gelombang kuat yang terjadi pada Sabtu, (19/7/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.
Untuk diketahui, kapal penumpang SB. Sadewata 02, yang melayani trayek Sebatik-Tarakan, menemukan seorang korban kapal tenggelam, Minggu (20/7/2025).
Kejadian bermula pukul 09.30 WITA, saat SB. Sadewata 02 berangkat dari Pelabuhan Sungai Nyamuk menuju Tarakan. Hanya lima menit berselang, tepatnya pukul 09.35 WITA, nakhoda kapal melihat seorang korban terapung di perairan. Dengan sigap, kru kapal segera memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban.
Setelah berhasil menyelamatkan korban, SB. Sadewata 02 kembali bersandar di Pelabuhan Sungai Nyamuk pukul 09.42 WITA. Setelah memastikan kondisi korban dan melakukan koordinasi yang diperlukan, kapal kembali melanjutkan perjalanan menuju Tarakan pukul 09.45 WITA.
Akibat peristiwa ini, keberangkatan SB. Sadewata 02 mengalami keterlambatan sekitar 15 menit. Meskipun demikian, tindakan cepat dan tepat dari nakhoda dan kru kapal patut diapresiasi, karena telah berhasil menyelamatkan nyawa seorang korban dalam situasi yang genting.
Hingga berita ini dibuat, Prajurit TNI AL Nunukan masih terus melakukan pencarian terhadap Hasim Bin Hatta, satu-satunya korban yang belum ditemukan dari tragedi kapal tenggelam tersebut. dln
Discussion about this post