Minggu, 27 Juli 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

Gaduh Ijazah Palsu, Ketua KI Kaltara : Tak Apa Paket C, Tapi Setidaknya Ijazahnya Asli

by Admin
07/26/2025
in Daerah, Hukum & Kriminal, Kaltara, Politik, Tarakan
A A
Gaduh Ijazah Palsu, Ketua KI Kaltara : Tak Apa Paket C, Tapi Setidaknya Ijazahnya Asli

TERBUKA : Ketua KI Kaltara, Fajar Mentari berpose bersama Komisioner Bawaslu Tarakan dan wartawan usai sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik belum lama ini.

SB, TARAKAN – Polemik maraknya ijazah palsu dalam prosesi Pemilihan Umum (Pemilu) dinilai tak bisa dilepaskan dari peran partai politik yang seharusnya menjadi garda terdepan lahirnya pemimpin di setiap daerah. Rakyat, sebagai pemilih pun harus diberikan informasi akurat terkait calon-calon pemimpin mereka, salah satunya perihal keabsahan ijazah.

“Pemilu ini ‘kan melibatkan partisipasi rakyat sebagai pemilihnya, yang bahkan tidak lepas melibatkan masyarakat dengan SDM paling rendah sebagai pemilih. Hal ini terjadi sejak reformasi lahir dari rahim seorang laki-laki bernama Amien Rais,” ungkap Ketua Komisi Informasi (KI) Kalimantan Utara (Kaltara), Fajar Mentari.

Baca Juga

Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

Namun yang terjadi, kata Fajar, partai politik justru mendaftakan para calon yang diusung hanya berdasarkan kuantitasnya, bukan kualitasnya. Umumnya, mereka lebih mementingkan peluang keterpilihan setiap calonnya, dengan tolok ukur siapa yang dianggap punya kemampuan financial penunjang, tokoh masyarakat dan punya keluarga besar ketimbang latar belakang sang calon.

“Tujuan Pemilu akhirnya hanya berorientasi pada kepentingan partai tertentu. Pemilu hanya dijadikan topeng, seolah menjadikan rakyat sudah berdaulat. Demokrasi hanya kamuflase untuk menguntungkan segelintir kelompok rakyat, bukan untuk seluruh rakyat Indonesia,” terang Fajar.

Sejatinya, kata FM –sapaan akrabnya–, semangat dan tujuan Pemilu ini untuk mengusung kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan partai tertentu. “Demokrasi itu tidak egois. Rakyat (hanya) menjadi korban atas nama demokrasi, dan alhasil wakil rakyat hanya didominasi orang-orang yang tidak kompeten,” terangnya.

Dijelaskan FM, sejauh ini negara telah memberikan ruang, membuka kesempatan bagi mereka yang putus sekolah atau tidak lulus melalui program paket. Tapi, lanjutnya, hal itu harusnya dimaknai sebagai upaya calon-calon pemimpin dari partai untuk meraihnya lalu menggunakannya saat Pemilu berlangsung.

“Semisal ijazahnya paket B, maka ia mestinya mengambil sekolah normal SMA selama 3 tahun, bukan ambil paket C lagi. Atau jika ijazahnya paket C, maka mestinya ia kuliah normal untuk mengambil strata satunya. Kemudian, ijazah terakhir melalui pendidikan normal itulah yang digunakan untuk mendaftar. Idealnya ‘kan harusnya seperti itu,” papar Fajar.

Fajar juga menjelaskan, fenomena ini kemudian membangun sebuah mindset, “buat apa sekolah dan berpendidikan tinggi, kalau perlu tidak perlu sekolah, cukup ambil paket A, B, dan C. Toh juga sudah bisa jadi pejabat”. Padahal, kata FM, Pemilu harusnya menjadi salah satu ajang edukasi, bukan ajang pembunuhan mental.

“Ini ‘kan bukan soal siapa yang jenjang pendidikannya paling tinggi, tapi ini soal keterbukaan informasi kepada rakyat bahwa apakah calon pejabat yang bakal membuat produk kebijakan pernah sekolah atau tidak, ijazahnya asli atau tidak,” ucapnya.

“Tidak apa-apa staf DPRD-nya ijazah S-1, S-2, atau bahkan Doktor, sementara anggota DPRD-nya ijazah ,” sambungnya menegaskan.

Memang, kata FM, ijazah bukan jaminan kemampuan seseorang dan harus diukur dari seberapa tinggi jenjang pendidikannya. Namun, harus diakui bahwa tidak sedikit yang lulusan bukan sarjana, tapi mereka punya kemampuan yang lebih baik.

“Agar tidak ada lagi pertanyaan; “Ini apa-apaan?”, “Demokrasi macam apa ini?” Kalau anda semuanya mau jadi pejabat, caranya adalah jadi wakil rakyat saja, toh dengan syarat yang gampang, tidak perlu sekolah, cukup ambil paket A, B, dan C,” tutup Fajar. (red)

Berita Lainnya

Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

by Admin
07/26/2025
0

SB, TARAKAN – Komisi Informasi (KI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah memperjuangkan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diberikan kewenangan untuk...

DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

by Admin
07/26/2025
0

SB, TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Panitia Khusus (Pansus) Rencana Tata Ruang...

Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

by Admin
07/26/2025
0

SB, NUNUKAN - Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Nunukan pada Selasa, 23 Juli 2025 menjadi forum penting bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab)...

Malu dan Takut karena KDRT, Suami Pilih Gantung Diri di Samping Rumah

Malu dan Takut karena KDRT, Suami Pilih Gantung Diri di Samping Rumah

by Admin
07/26/2025
0

SB, NUNUKAN - Warga di Jalan Brigade RT 29, Nunukan Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, mendadak diselimuti duka. Hal itu terjadi...

Ketua Komisi I DPRD Tarakan Soroti Empat Program Prioritas, Dari Hydrant Hingga PTSL Berbasis APBD

60 Persen Wajib Tenaga Lokal, DPRD Tarakan Dorong Raperda untuk Lindungi Pekerja Asli Daerah

by Admin
07/25/2025
0

SB, TARAKAN – Ketimpangan serapan tenaga kerja lokal di daerah sendiri jadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan....

Ketua Komisi I DPRD Tarakan Soroti Empat Program Prioritas, Dari Hydrant Hingga PTSL Berbasis APBD

Ketua Komisi I DPRD Tarakan Soroti Empat Program Prioritas, Dari Hydrant Hingga PTSL Berbasis APBD

by Admin
07/25/2025
0

SB, TARAKAN – Ketua Komisi I DPRD Tarakan, Adyansa, menegaskan empat usulan prioritas yang dinilai harus menjadi perhatian serius dalam...

Discussion about this post

Terlaris

Gaduh Ijazah Palsu, Ketua KI Kaltara : Tak Apa Paket C, Tapi Setidaknya Ijazahnya Asli

Gaduh Ijazah Palsu, Ketua KI Kaltara : Tak Apa Paket C, Tapi Setidaknya Ijazahnya Asli

07/26/2025
Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

Marak Ijazah Palsu, Komisi Informasi Perjuangkan Kewenangan Bawaslu Verifikasi Ijazah Caleg dan Kepala Daerah

07/26/2025
DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

DPRD Kaltara Gelar Rapat Maraton Bahas Sinkronisasi RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota

07/26/2025
Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

Respon Eksekutif Terhadap Kritik dan Masukan Legislatis Soal Realisasi APBD 2024

07/26/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com