SB, NUNUKAN – Badai dan angin kencang di perairan Nunukan memakan korban. Firmansyah (46), nelayan asal Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, dilaporkan hilang setelah terjatuh dari perahunya saat memukat rumput laut, Rabu (13/8/2025) siang. Hingga kini, pencarian terus dilakukan oleh tim gabungan.
Menurut keterangan saksi, Sahril (34) dan Agus (27) yang juga nelayan dari desa yang sama, peristiwa itu bermula pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 08.00 WITA. Ketiganya berangkat melaut untuk memukat rumput laut. Pada pukul 01.30 WITA dini hari, saat menarik hasil tangkapan, badai dan angin kencang menghantam perahu mereka. Firmansyah terjatuh ke laut dan tenggelam.
Sahril langsung menghubungi keluarga korban untuk meminta pertolongan. Namun, hingga berita ini diturunkan, korban belum ditemukan.
“Yang 2 orang ditemukan jam 5 subuh dekat perahu jalur kapal ponton. Tinggal 1 orang lagi sementara dicari. Kami juga sudah melapor ke Basarnas untuk proses pencarian,” ungkap Rajawali S Pd, salah seorang dari pihak keluarga korban kepada suryaborneo.com saat dihubungi pagi tadi.
Terpisah, Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Basir, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, tim gabungan dari berbagai instansi telah bergerak cepat melakukan pencarian. “Pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan harapan Firmansyah dapat segera ditemukan,” kata Basir saat dikonfirmasi.
Menurutnya, insiden ini menjadi peringatan keras bagi nelayan akan bahaya cuaca ekstrem di wilayah perairan Nunukan. Pihak berwenang mengimbau seluruh nelayan dan masyarakat pesisir untuk selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut.
“Pihak kepolisian dari Polsek Sebatik Timur sedang menangani kasus ini untuk penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post