SB, NUNUKAN – Tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban tenggelamnya perahu kayu (jongkong) bermesin 15 PK yang mengangkut rumput laut di Perairan Tanjung Haus, Kabupaten Nunukan. Perahu tersebut dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi pada Rabu sore.
Tim SAR yang terdiri dari Posal Sei Tawan, Posal Sei Nyamuk, Sat Brimob Sebatik, nelayan Balansiku, dan keluarga korban, memulai pencarian pada pukul 08.00 WITA. Pencarian difokuskan di sekitar lokasi kejadian dan area yang berpotensi menjadi tempat korban terbawa arus.
Pada pukul 08.30 WITA, seorang nelayan rumput laut bernama Wanimbang melaporkan penemuan jenazah yang tersangkut di pondasi rumput lautnya kepada Ketua RT 04 Balansiku, Andi Amirrulloh. Tim SAR segera menuju lokasi yang berada di koordinat 3°54’37.4″ LU 117°52’33.4″ BT dan tiba pukul 09.30 WITA.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini, tim SAR gabungan sedang dalam perjalanan membawa jenazah korban menuju Desa Balansiku,” ujar Komandan Lanal (Danlanal) Nunukan Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik melalui pesan tertulisnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan bernama Firmansyah (46), warga Jalan Bhayangkara, RT 02, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, dilaporkan hilang di perairan Nunukan pada hari Rabu, 13 Agustus 2025, sekitar pukul 12.00 WITA. Korban diduga tenggelam akibat badai dan angin kencang yang menerjang perahu yang ditumpanginya saat memukat rumput laut.
Menurut keterangan saksi, Sahril (34) dan Agus (27), yang juga merupakan nelayan dari desa yang sama, kejadian bermula pada hari Selasa, 12 Agustus 2025, sekitar pukul 08.00 WITA. Sahril, Agus, dan Firmansyah berangkat untuk memukat rumput laut. Pada pukul 01.30 WITA dini hari, saat menarik rumput laut, perahu mereka diterjang badai dan angin kencang. Akibatnya, Firmansyah terjatuh ke laut dan tenggelam.
Sahril segera menghubungi keluarga korban untuk meminta bantuan. Hingga saat itu, Firmansyah belum ditemukan.
“Yang 2 orang ditemukan jam 5 subuh dekat perahu jalur kapal ponton. Tinggal 1 orang lagi sementara dicari. Kami juga sudah melapor ke Basarnas untuk proses pencarian,” ungkap Rajawali, salah seorang dari pihak keluarga korban kepada suryaborneo.com saat dihubungi pagi tadi.
Terpisah, Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Basir membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, saat ini tim gabungan dari berbagai instansi telah bergerak cepat untuk melakukan pencarian.
“Pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan harapan Firmansyah dapat segera ditemukan,” kata Basir saat dikonfirmasi.
Menurutnya, kejadian ini menjadi pengingat akan kondisi cuaca ekstrem yang sering terjadi di wilayah perairan Nunukan. Pihak berwenang mengimbau kepada seluruh nelayan dan masyarakat pesisir untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut.
“Pihak kepolisian dari Polsek Sebatik Timur sedang menangani kasus ini untuk penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post