SB, NUNUKAN – Seminar Kebangsaan yang digelar di Aula Kantor Bupati Nunukan pada Kamis, (16/10/2025), menghadirkan Kasatgaswil Kaltara Densus 88 Anti Teror, AKBP Wanggi Wantozy Praduga Satria, sebagai narasumber.
Dalam kesempatan tersebut, AKBP Wanggi memaparkan materi penting tentang “Memahami dan Menanggulangi Propaganda Terorisme.”
AKBP Wanggi menjelaskan, sugesti memainkan peran kunci dalam propaganda terorisme. Sugesti dapat membuka atau mengeluarkan sikap dan ide tersembunyi dalam diri seseorang tanpa disadari oleh penerima sugesti.
“Dalam penerapan propaganda, masalah sugesti merupakan hal yang paling menonjol. Sugesti dapat membuka atau mengeluarkan sikap-sikap atau ide-ide tertentu pada manusia tetapi masih dalam keadaan tersembunyi (latent) yang tidak disadari oleh pihak yang menerima sugesti,” jelas Wanggi.
Lebih lanjut, AKBP Wanggi mengungkapkan beberapa faktor yang membuat sugesti mudah diterima. Pertama, hambatan berpikir. Ketika seseorang tidak dapat berpikir jernih karena lelah atau terpengaruh emosi.
Kemudian, keadaan pikiran yang terpecah-belah (Disosiasi). Kebingungan akibat banyaknya masalah yang tidak terpecahkan.
Ketiga, otoritas atau prestise. Atau anjuran dari tokoh yang diakui kepemimpinannya. Lalu, mayoritas. Kecenderungan untuk mengikuti kepercayaan orang banyak. “Dan yang kelima, “Will to Believe”. Meyakinkan diri sendiri bahwa suatu pandangan sudah ada dalam diri, namun kurang yakin,” ungkapnya.
Pemaparan AKBP Wanggi ini memberikan wawasan penting bagi peserta seminar, yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas), tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan mahasiswa di Kabupaten Nunukan. Dengan memahami taktik propaganda terorisme, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mampu menangkal pengaruh radikalisme.
Seminar Kebangsaan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Nunukan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di wilayah perbatasan, serta melindungi masyarakat dari ancaman radikalisme dan terorisme. (dln)
Discussion about this post