SB, TARAKAN – Kota Tarakan batal melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah sebelumnya direncanakan akan menjadi yang pertama menggelar program Presiden tersebut di Kaltara.
Pejabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan menjelaskan, ada beberapa alasan batalnya Kota Tarakan dijadikan running pertama program Makan Bergizi Gratis.
Menurut Bustan, hasil pertemuannya dengan pihak perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Tarakan, menyebutkan ada beberapa variabel kelengkapan seperti alat memasak dan alat distributor yang belum terpenuhi.
Atas hal tersebut, kemudian Kabupaten Nunukan lebih dulu menjadi lokasi pertama program makan bergizi gratis.
“Kenapa Tarakan belum dijadikan running pertama program MBG. Sebenarnya untuk gedung dapur umum kita sudah siap yang ada di Jalan Aki Balak 613, yang luasnya memang sudah memenuhi syarat,” kata Bustan, pada Selasa (7/1/2025).
“Ternyata memang ada beberapa variabel-variabel kelengkapan seperti alat memasak itu yang belum lengkap. Termasuk alat distribusi unit kendaraan ke lokasi sekolah-sekolah yang mungkin akan mendapatkan paket makanan bergizi gratis,” sambungnya.
Meski demikian Bustan menerangkan, hal tersebut diperkirakan akan terus berproses.
Nantinya untuk di tahap awal, kata Bustan, pihak pemerintah Kota Tarakan akan berkolaborasi bersama perwakilan BGN untuk melakukan pelatihan kepada 45 orang yang terpilih.
Selain itu, meminta kepada perwakilan BGN untuk menginformasikan persoalan yang bisa didukung oleh Pemkot Tarakan.
“Tahap awal ini kita berkolaborasi, perwakilan BGN tadi sudah saya temui ketua satuan kerjanya asli anak Tarakan dan Nunukan yang lolos tes,” terangnya.
“Kemudian langkah kedepannya, besok saya akan rapatkan dengan kodim, dengan perangkat daerah, tahap awal ini kita akan melakukan pelatihan kurang lebih 45 orang yang direkrut,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Bustan mengungkapkan, selain itu juga akan meminta kepada OPD, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait spesialis gizi yang akan memberikan materi atau ilmu kepada 45 orang tersebut.
“Kita juga siapkan tempatnya untuk latihan,” ujarnya.
Bustan menegaskan, terkait anggaran makan bergizi gratis itu berasal dari APBN. Pemkot Tarakan hanya berkolaborasi untuk memfasilitasi lahan.
Dikarenakan jumlah siswa-siswi di Kota Tarakan sekitar 58 ribu, maka nantinya perlu ditambah terkait dapur umum.
“Kalau alokasi dari APBD Kota sementara khusus untuk makan bergizi gratis itu belum teralokasi. Tadi saya sampaikan untuk konsep kolaborasinya ketika dapur yang di Aki Balak 613 berjalan, maka nanti akan bergeser kurang lebih ada pembagunan baru, lokasi-lokasi baru dan mungkin kolaborasi Pemkot menyediakan lahan, yang membangun dari BGN,” ungkap Bustan.
“Kalau Tarakan ini kalau hanya 1 atau 3 dapur saja kurang, diperkirakan ada 20 dapur. Karena kurang lebih 58 ribu siswa-siswi yang akan diberikan makan bergizi gratis secara bertahap,” pungkasnya.
Discussion about this post