SB, TARAKAN – Semakin marak keberadaan gelandangan pengemis (gepeng) Kota Tarakan akhir-akhir ini. Bahkan aksi ngemis mereka (gepeng) sudah dianggap meresahkan.
Seperti yang terpantau oleh tim SuryaBorneo.com pada Jumat (10/1/2025) di salah satu kedai kopi Jalan Yos Sudarso, Tarakan Barat, nampak seorang pemuda (gepeng) meminta uang secara paksa ke salah satu pengunjung.
Gepeng dengan penampilan lusuh dan tanpa alasan kaki itu, tiba-tiba menghampiri dan meminta uang.
Namun, setelah diberi uang kertas pecahan Rp2.000 gepeng tersebut menolak dan menginginkan uang lebih.
Lantaran tidak ingin terjadi hal tidak diinginkan pengunjung tersebut memberikan uang lebih hingga pemuda tersebut pergi.
“Iya minta uang, saya kasih dua ribu tidak mau terima. Akhirnya diberi lebih lah daripada kenapa-napa,” kata pengunjung kedai kopi yang tidak mau disebut identitasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Seksi (Kasi) Operasi (Ops) Satpol PP Tarakan, Marzuki mengatakan, masyatakat dihimbau untuk melaporkan ke Satpol PP Tarakan agar ditindaklanjuti.
“Kalau kami dapati akan kami tertibkan, namun jika tidak ada laporan kami tidak bisa menindak. Jika saat patroli kami dapatkan, tentu bisa kami tertibkan, langsung,” kata Marzuki saat dikonfirmasi melalui seluler oleh tim suryaBorneo.com
Lantas, Marzuki juga meminta kepada masyarakat untuk menginformasikan setiap ada gangguan keamanan dan ketertiban, yang tidak membuat nyaman lingkungan sekitar.
“Segera laporkan ke nomor Satpol PP jika ada gangguan ketertiban. Nomor saya juga masuk ke call center Satpol PP,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Marzuki, apabila keberadaan gepeng dalam posisi mengancam, artinya sudah masuk ke ranah kriminal dan bisa dilaporkan ke Kepolisian.
“Sebelum mereka melakukan tindakan anarkis (kriminal) itu masih menjadi ranah kami,” pungkasnya. (OC)
Discussion about this post