SB, NUNUKAN – Akibat belum rampungnya perbaikan jembatan pasca tersapu banjir beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan terpaksa memperpanjang masa tanggap darurat bencana di wilayah Krayan selama 14 hari kedepan.
“Iya, diperpanjang selama 14 hari. Mulai 6 sampai 19 Juni mendatang karena pekerjaan rehab dan pembuatan jembatannya belum selesai,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman kepada suryaborneo.com saat dihubungi pagi tadi.
Ia mengatakan, perpanjangan ini berdasarkan surat keputusan Bupati Nunukan nomor 354 tahun 2025 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Krayan, Krayan Timur, Krayan Barat, Krayan Tengah dan Krayan Selaran Kabupaten Nunukan.
“Kami fokus perbaikan jembatan dan ada Rp250 juta dana yang disiapkan dalam masa tanggap darurat ini,” sebut Arief.
Diungkapkan Arief, perbaikan jembatan ini merupakan infrasrtuktur dasar yang menghubungkan antar desa dan kecamatan ini dilakukan secara darurat dan hanya mengandalkan partisipasi warga lokal. Material yang banyak menggunakan kayu ini diambil dari hutan dan diangkut secara manual dengan tenaga manusia.
“Karena jalan masih sulit dilalui kendaraan, jadi pengakutan kayu yang dibeli dari masyarakat diangkat bergotong royong. Prosesnya berat, lewati sungai. Karena tidak ada pilihan lain, jadi tetap dikerjakan sebisa mungkin,” ungkapnya.

Sambil menunggu bantuan dari Provinsi Kalimatan Utara (Kaltara), lanjut Arief, pihaknya melakukan sejumlah perbaikan jembatan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. “Yang penting itu jembatan penghubung bisa dilalui dulu sembari menunggu bantuan provinsi,” bebernya.
Sementara itu, Camat Krayan Selatan, Octavianus Ramli mengungkapkan, landasan pacu Bandar Udara (Bandara) Long Layu kini sudah dapat dilalui pesawat. Perbaikan bandara dilakukan warga bersama beberapa instansi vertikal yang ada di Kecamatan Krayan dalam bentuk kerja bakti.
“Tidak hujan, landasan kering dan pesawat sudah bisa mendarat lagi,” ungkap Otavianus saat dikonfirmasi suryaborneo siang tadi.
Demikian pula dengan listrik, kata Otavianus, kini sudah dapat dinikmati masyarakat. Meskipun dalam proses pengangkutan BBM masih harus melewati jalan yang rusak. “Listrik saat ini sudah normal,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post