SB, TARAKAN – Gerak-gerik mencurigakan seorang penumpang speedboat asal Sungai Nyamuk yang baru tiba di Pelabuhan Tengkayu I, Tarakan, Rabu (23/7/2025), memicu kecurigaan petugas dan berujung pada penggagalan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 12 kilogram.
Penindakan ini bermula saat anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) memantau seorang pria yang baru saja turun dari speedboat dan menunjukkan gelagat tak biasa.
“Kronologisnya itu awalnya dilihat gerak-geriknya mencurigakan. Barangnya itu katanya dari Sungai Nyamuk, mau dibawa ke Tanjung. Karena mencurigakan, langsung dibawa ke ruang petugas untuk diperiksa,” ungkap Juali Rahman, saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
Menurut Juali, pria tersebut sempat mencoba melarikan diri saat hendak diinterogasi. Namun usahanya digagalkan petugas yang sigap mengejar dan menangkapnya. Pemeriksaan terhadap tas ransel kuning milik pria tersebut pun membuahkan hasil mengejutkan, belasan paket sabu terbungkus plastik hijau.
“Pas kami buka isi tasnya, rupanya sabu 12 kilo,” jelasnya.
Juali juga menambahkan bahwa pria tersebut sempat dijemput seseorang yang diduga rekannya. Namun saat diperiksa, keduanya berusaha mengelak dan mengaku tidak saling kenal.
“Awalnya dia datang sendiri. Tapi ternyata ada temannya menjemput. Mereka ngaku nggak kenal. Tapi setelah dicek handphone, ternyata ada nomor dan komunikasi sebelumnya,” katanya.
Kedua pria itu langsung diamankan dan dibawa ke Polres Tarakan untuk pemeriksaan awal, sebelum akhirnya dilimpahkan ke Polda Kaltara guna pendalaman lebih lanjut.
Juali pun mengapresiasi ketelitian petugas kepolisian yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu tersebut. Ia menilai, kejelian membaca gerak-gerik pelaku menjadi kunci keberhasilan pengungkapan kasus ini.
“Kepolisian sangat bagus. Sekarang ini penumpang dari pelabuhan ini kan padat ya, karena untuk mendeteksi barang dari luar itu sulit diketahui. Tapi karena petugas jeli melihat gerak-gerik mencurigakan, akhirnya terbongkar isi tas itu ternyata sabu,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Tarakan maupun Polda Kaltara belum memberikan keterangan resmi terkait identitas pelaku dan jaringan yang terlibat. (rz)
Discussion about this post