SB, TARAKAN – Pekan Daerah (Peda) Petani dan Nelayan Kalimantan Utara kembali digelar tahun ini. Peda Petani dan Nelayan yang ke III ini rencananya dilaksanakan mulai tanggal 29 September hingga 3 Oktober 2025. Tentu saja lokasi kegiatannya di Kota Tarakan.
Atas terselenggaranya kegiatan penting ini nanti, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltara, Robenson Tadem tak luput memberikan apresiasi kepada Gubernur Kaltara Dr H Zainal Paliwang SH MHum yang telah mendukung pelaksanaan rapat koordinasi yang mereka gelar. Dari rapat tersebut tercetuslah sejumlah rencana untuk memuluskan kegiatan ini.
“Saya sebagai ketua KTNA Kaltara, juga mengapresiasi Pemerintah Kota Tarakan, dan juga seluruh pemerintah kabupaten, yang telah memberikan dukungan kepada seluruh KTNA, untuk melakukan persiapan Pelaksanaan Peda,” imbuhnya.
Untuk itu, kata Robenson Tadem, dengan adanya dukungan baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara maupun kabupaten/kota se Kaltara, seluruh pengurus KTNA tidak ragu lagi menggelar Peda yang ke-3. Selanjutnya, dikatakan Robenson, saat ini merupakan zaman teknologi, sehingga tujuan dari Peda sendiri tentunya untuk mendorong para petani di Kaltara untuk melakukan inovasi pertanian dengan teknologi.
“Salah satunya (upaya) menyemprot tanaman sebelumnya dilakukan dengan cara yang manual, namun di Peda nanti, kita akan menunjukan cara menyemprot tanaman dengan teknologi, sama juga dengan pemupukannya,” bebernya.
Robenson juga menegaskan, dengan banyaknya bibit unggul yang sudah disiapkan oleh pemerintah, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki di Kaltara, diyakini sangat mendukung keberlangsungan pengelolalan pertanian. “Pada kegiatan Peda nanti, selain memperlihatkan keterampilan para petani di Kaltara, kita juga akan melakukan diskusi, terutama terkait isu yang menghambat ketahanan pangan yang ada di Kaltara,” bebernya.
Menurutnya, isu tersebut sangat perlu diketahui oleh kalangan petani, sebagai salah satu alat untuk memecahkan masalah, terkait ketahanan pangaan di Kaltara, agar kedepannya para petani juga semakin sukses.
“Tentu dengan adanya isu di kalangan petani, nantinya dari Ketua KTNA bisa menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah, baik itu gubernur, walikota, maupun bupati, terutama kendala yang dihadapi para petani saat ini,” ungkapnya. (*)
Discussion about this post