Kamis, 10 Juli 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

Kisruh Tunjangan Kinerja Dosen ASN : Lima Tahun Menunggu Janji Pemerintah

by Admin
01/13/2025
in Daerah, Nasional, Pendidikan
A A
Kisruh Tunjangan Kinerja Dosen ASN : Lima Tahun Menunggu Janji Pemerintah

Sejumlah dosen ASN datangi dan kirim karangan bunga ke Kemendiktisaintek

SB, TARAKAN – Dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kalimantan Utara (Kaltara) bersama perwakilan dosen ASN se- Indonesia menuntut Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyelesaikan kisruh terkait pembayaran tunjangan kinerja (tukin) yang tertunda.

Para dosen tersebut merasa kecewa atas Kemendikbud, lantaran pembayaran tunjangan kinerja terus tertunda dari tahun 2020 atau selama hampir lima tahun.

Baca Juga

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Bahkan, dosen yang kecewa mengirimkan karangan bunga ke Kantor Kemendiktisaintek sebagai bentuk protes atas kisruh tersebut.

“Sudah lima tahun kami memperjuangkan hak kami,” kata salah seorang dosen di Kaltara kepada SuryaBorneo.com

Dosen yang enggan disebutkan namanya itu, melanjutkan bahwa aturan tunjangan kinerja dosen jelas tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 49 Tahun 2020.

“Hingga 2025, janji pemerintah untuk membayar tunjangan kinerja belum terealisasi,” jelasnya.

Menurutnya, dia dan sejumlah dosen lain memiliki status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Akan tetapi pada kenyataanya dosen ASN diperlakukan tidak adil. Pasalnya dosen di Kementerian lain sudah menerima tukin sejak tahun 2020, sementara ia dan lainya masih harus menunggu hak dibayarkan.

“Kami sangat membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari meningkat. Selain itu, dengan adanya tukin, kami bisa lebih fokus memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa,” ujarnya.

Kekecewaan para dosen ASN semakin memuncak diawal 2025. Lantaran pemerintah kembali menunda pembayaran tukin dengan alasan tidak adanya anggaran.

Padahal diakhir 2024 pemerintah telah menyetujui besaran tukin untuk dosen berdasarkan jenjang jabatannya.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk memperjuangkan hak kami, mulai dari mengikuti rapat dengan DPR, mengirimkan karangan bunga ke kementerian, hingga melakukan aksi di media sosial. Namun, hingga saat ini belum ada solusi yang memuaskan,” ungkapnya.

Apabila tuntutan terus diabaikan, tidak menutup kemungkinan para dosen akan melakukan aksi mogok mengajar.

“Mogok mengajar adalah langkah terakhir yang akan kami ambil jika pemerintah tidak segera memenuhi tuntutan kami,” tegasnya.

Sementara itu, kondisi ini menurutnya tentunya akan berdampak pada kualitas pendidikan khususnya di Kaltara.

Banyak dosen yang terpaksa mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga waktu dan energi untuk mengajar menjadi berkurang.

“Kami ingin memberikan yang terbaik bagi mahasiswa. Namun, dengan kondisi ekonomi yang sulit, kami kesulitan untuk fokus pada tugas kami sebagai pendidik,” katanya.

Sebagai perwakilan dosen ASN Kaltara, ia berharap pemerintah segera memenuhi hak mereka untuk mendapatkan tunjangan kinerja.

“Kami berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan solusi yang adil bagi kami,” pungkasnya.(OC/SB)

Berita Lainnya

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

by Admin
07/09/2025
0

SB, NUNUKAN – Kegelisahan petani sawit di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia terkait kebijakan pupuk bersubsidi yang tak lagi menyentuh kebutuhan mereka...

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

by Admin
07/08/2025
0

SB, TARAKAN – Sidang lanjutan kasus 74 kilogram sabu dengan tiga terdakwa, Widi, Ari, dan Daniel Costa (DC), kembali digelar...

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

by Admin
07/08/2025
0

SB, NUNUKAN – Wacana pemekaran wilayah Kecamatan Sebatik menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) dinilai masih terlalu dini. Anggota DPRD Nunukan,...

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

by Admin
07/08/2025
0

SB, TARAKAN – Grand Tarakan Mall (GTM) menunjukkan geliat kebangkitan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Setelah sempat dijuluki sebagai salah...

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

by Admin
07/08/2025
0

SB, NUNUKAN - Entah kalimat apa yang pantas diberikan kepada seorang ayah berinisial K (49), yang tega memperkosa anak kandungnya...

PWI Tarakan Sukses Gelar OKK Perdana, Diikuti 14 Jurnalis Lokal

PWI Tarakan Sukses Gelar OKK Perdana, Diikuti 14 Jurnalis Lokal

by Admin
07/07/2025
0

SB, TARAKAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tarakan sukses melaksanakan kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) perdana yang berlangsung...

Next Post
Indonesia Berangkatkan 221 Ribu Jemaah Musim Haji 2025, Menag Ingin Layanan Terbaik

Indonesia Berangkatkan 221 Ribu Jemaah Musim Haji 2025, Menag Ingin Layanan Terbaik

Kerusakan Hutan Lindung: Akar Masalah Banjir yang Melanda Tarakan

Kerusakan Hutan Lindung: Akar Masalah Banjir yang Melanda Tarakan

Miris! Jembatan Penyeberangan Beralih Fungsi Jadi Tempat Tidur Tunawisma

Miris! Jembatan Penyeberangan Beralih Fungsi Jadi Tempat Tidur Tunawisma

Discussion about this post

Terlaris

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

07/09/2025
Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

07/08/2025
Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

07/08/2025
Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

07/08/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com