SB, TARAKAN – Kunjungan kerja Komisi I DPRD Kota Tarakan di RT 17, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Jumat (20/6/2025) pagi berakhir ricuh. Sejumlah masyarakat terpantau terprovokasi dan saling serang dengan rombongan pemilik lahan.
Dari pantauan media ini sekira pukul 11.00 Wita di lokasi kunjungan, Ketua Komisi I DPRD Tarakan Adyansa sedang memimpin mediasi dan akan dibuat kesepakatan. Namun saat kesepakatan antara kedua belah pihak sedang dibahas, salah satu warga terlihat mengitari tempat mediasi tersebut.
Nah, saat seorang pemilik lahan bernama David menyebut kata ‘kompensasi’, warga tadi langsung tak terima. Warga tersebut mengira kompensasi itu diminta ke warga, padahal permintaan kompensasi itu ditujukan ke Pemkot Tarakan. Tak lama cekcok pun terjadi.
Kejadian tersebut sangat disayangkan oleh Ketua Komisi I DPRD Tarakan, Adyansa. Menurutnya, kehadiran mereka di lapangan untuk menengahi masalah akses jalan ini seperti tidak dihargai oleh warga. Meski demikian dia tetap menekankan pihak terkait harus segera mengambil langkah cepat agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan.
“Baru juga kita turun, sudah adanya aksi seperti itu. Nah itu kita hindari. Makanya harus segera kita mengambil langkah dari pemerintah kota, dari kami DPRD juga harus segera mengambil langkah supaya masyarakat tidak dirugikan dan pemilik yang mengklaim juga tidak dirugikan. Jalan itu bisa dipakai sama-sama,” katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun menyebut, pemicu keributan di lapangan itu terjadi karena adanya provokasi. Sebelumnya, kata Adyansa, sudah sempat terjadi gesekan dan akhirnya memuncak saat mereka datang.
“Tadi itu provokasi saja. Kalau saya melihat itu karena sebelum kami turun memang sudah beberapa kali dimediasi oleh kelurahan. Jadi mungkin sebelum itu sudah ada gesek-gesekan. Nah akhirnya tadi mungkin puncaknya,” katanya.
Adyansa menambahkan, kejadian tadi sudah ditengahi. Ia juga berharap untuk masyarakat agar menghargai kedatangan badan legislatif dan aparat serta perangkat kelurahan yang akan menyelesaikan kasus ini. “Tapi Alhamdulillah sudah ditengahi semua. Sudah kondusif. Dari pihak pemilik lahan, dari masyarakat juga. Tolong menghargai kami, kalau mau kami selesaikan, tolong dihargai. Tadi ada Pak Kapolsek Tarakan Barat, ada Pak Lurah. Tolong dihargai semua, biarkan yang punya kebijakan yang kita percayakan,” tutupnya. (sdq)
Discussion about this post