SB, TARAKAN – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pelabuhan Tengkayu I (SDF) Tarakan yang berlangsung pada Jumat siang, 28/2/2025), yang sempat diwarnai kericuhan membuat pengelola pelabuhan melakukan langkah visioner.
Hal ini dilakukan untuk menjawab keluhan para pedagang dan menata ulang sistem operasional pasca-relokasi di pelabuhan tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Tengkayu I, Muhammad Roswan, menanggapi keluhan para pedagang yang menyebut tempat baru tidak strategis.
Para pedagang mengeluhkan bahwa penumpang speedboat yang biasanya diantar menggunakan bus langsung diturunkan di terminal tanpa melewati area dagang mereka.
“Terkait keluhan pedagang, dimana penumpang speed diantar menggunakan bus dan diturunkan langsung ke terminal tanpa melewati pedagang, kami sudah menyikapi hal tersebut,” ujar Roswan.
Ia menjelaskan, bahwa pihak pengelola telah menghapus penggunaan bus dalam sistem transportasi penumpang di pelabuhan.
“Otomatis, jika ada terminal utama, bus tidak digunakan lagi. Jadi gambarannya, setelah orang masuk parkir, masuk drop zone, beli tiket, menunggu, lalu berjalan kaki. Bus sudah tidak ada lagi,” terangnya.
Langkah ini diambil untuk memastikan penumpang berjalan kaki melewati area pedagang, sehingga potensi pembelian meningkat.
Pasca penertiban PKL, UPTD Pelabuhan Tengkayu I tidak hanya berhenti pada relokasi. Roswan membeberkan rencana ke depan, yakni pembangunan terminal baru.
“Pelabuhan ini dermaganya baru, tapi masih menggunakan terminal lama. Jika ada terminal baru, orang langsung ke terminal, beli tiket, dan tinggal tunggu berangkat,” ungkapnya.
Terminal baru ini diharapkan dapat mengintegrasikan sistem pelayanan yang lebih efisien sekaligus mendukung aktivitas pedagang dengan tata letak yang lebih baik.
Langkah ini merupakan respons atas dinamika yang terjadi pasca-relokasi, di mana pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di lokasi baru.
Dengan menghapus bus dan merencanakan terminal baru, pengelola berupaya menciptakan solusi yang seimbang antara penataan kawasan dan keberlangsungan ekonomi pedagang.
Hingga kini, proses penyesuaian masih berlangsung. Para pedagang diharapkan dapat beradaptasi dengan sistem baru, sementara pihak pengelola terus menggodok rencana jangka panjang untuk menjadikan Pelabuhan Tengkayu I lebih modern dan ramah bagi semua pihak.(OC)
Discussion about this post