SB, TARAKAN – Sejumlah pedagang kaki lima (makanan dan minuman) mengeluhkan lokasi berjualan (relokasi) yang ditentukan oleh pihak pengelola pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan.
Salah satu pedagang, Ruhani mengatakan, para pedagang yang sebelumnya berjualan di dermaga keberangkatan speedboat dipindahkan ke lokasi pejalan kaki yang menurut mereka belum layak untuk digunakan. Hal tersebut berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan para penjual.
“Ini kami disuruh pindah untuk sementara, diperbaiki juga supaya ke depannya bersih dan teratur, makanya kami disuruh pindah disana. Cuma kami ada keluhan, masalahnya disitu banjir, terus pengamannya belum ada CCTV gitu. Takut kalau ada kecurian, kan malam itu banyak orang mancing, jadi takutnya ada orang ambil barang,” katanya, Jumat (28/2/2025).
Ruhani menjelaskan, para pedagang sebenernya tidak merasa keberatan atas pemindahan tersebut dan mengikuti peraturan yang telah disepakati bersama pihak pengelola. Namun, kata dia, seharusnya pihak pelabuhan harus memperhatikan hal-hal terkait keamanan dan kenyamanan para pedagang.
“Sebenarnya tidak jadi masalah. Namun, harus diperbaiki tempatnya, fasilitasnya gimana, nanti ada CCTV, enggak banjir. Soalnya kalau hujan tempias, bisa banjir,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ruhani mengungkapkan, selain itu ia juga meminta pihak pengelola agar lokasi berjualan bisa ditempatkan lebih dekat dengan lokasi dropzone.
“Karena orang kan turun di situ, otomatis kan orang pada bertanya mana penjual ini. Karena agak jauh kan, jadi saya minta pengelola agak ke depan sedikit. Supaya bis itu, begitu turun penumpang, bisa melihat penjual, oh ada penjual disana,” ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, Ruhani mengatakan, untuk bisa berjualan di pelabuhan Tengkayu I ini, para penjual harus membayar uang sewa sebesar Rp3.600.000 per tahunnya.
“Kami kan ada kiosk juga Pak, di luar. Cuma kan nggak berfungsi sekarang di luar, makanya kami minta kebijakan kemarin. Sama Pak Gubernur sendiri saya minta, minta tolong kasih kebijakan, kan saya mau menjual di dalam, bagaimana caranya Pak. Jadi kami dikasih Pak Gubernur disini untuk sementara, karena akan direlokasikan disini kembali. Bayarnya ke UPT,” pungkasnya.(RZ)
Discussion about this post