SB, TARAKAN – Rencana pelaksanaan Tabligh Akbar dan aksi solidaritas Kalimantan Utara untuk Palestina yang sedianya digelar pada 8 Agustus 2025 di Masjid Agung Al-Ma’arif, Kota Tarakan, resmi ditunda. Keputusan ini diambil panitia setelah menerima informasi dari pusat terkait kondisi Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab.
Ketua DPW FPI Kota Tarakan, Ahmad Irwan, mengonfirmasi hal tersebut saat diwawancarai. Ia menjelaskan bahwa penundaan dilakukan karena Habib Rizieq yang dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut, tengah dalam kondisi kesehatan yang belum stabil.
“Kami mendapat info dari pusat, dari timnya Imam Besar Habib Rizieq Syihab, beliau ini sempat sakit. Jadi pertimbangannya dari pusat, beliau dibutuhkan waktu untuk istirahat. Terakhir di Bangka Belitung, full betul jadwalnya, jadi beliau itu sakit,” kata Ahmad Irwan.
Ia menyebut, panitia akhirnya memutuskan untuk menunda acara sambil menunggu kondisi Habib Rizieq membaik.
“Ada penundaan untuk acara tanggal 8 itu. Untuk waktunya nanti akan diinfokan kembali setelah kita mendapat keputusan dari sana bagaimana keadaan Habib Rizieq. Alhamdulillah kita dapat info sudah mulai membaik, kita tinggal menunggu waktu aja,” tambahnya.
Tabligh Akbar tersebut diketahui merupakan bagian dari safari dakwah Habib Rizieq yang dijadwalkan hadir di Kaltara sejak akhir tahun 2024. Namun, padatnya agenda membuat kunjungan baru bisa direncanakan pada Agustus 2025.
Kegiatan ini, menurut Ahmad Irwan, mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh daerah. Mulai dari Ketua DPRD Kaltara, anggota DPRD Provinsi, hingga Wali Kota Tarakan dan Majelis Ulama Indonesia setempat telah memberikan dukungan penuh terhadap agenda tersebut.
“Kita melibatkan beberapa elemen, kita silaturahmi ke pejabat, baik itu pemerintah kota, DPRD provinsi, wali kota, MUI, ormas adat, semua Alhamdulillah mendukung,” jelasnya.
Terkait kesiapan acara, Ahmad menyatakan seluruh prosedur sudah dijalankan, mulai dari perizinan masjid, pemberitahuan ke kepolisian, hingga pengajuan izin penggalangan dana ke Dinas Sosial.
“Semua sudah kita persiapkan, hanya tinggal teknis saja karena acaranya ditunda. Kalau tidak ditunda, baliho sudah kita sebar semua,” ucapnya.
Terkait penggalangan dana sendiri, kata dia, dilakukan secara terbuka dan sukarela. Dana akan digunakan untuk bantuan ke Palestina melalui jalur FPI sendiri, yaitu Komite Persaudaraan Al-Aqsa (KPA), yang disebut telah mengirim lebih dari 100 kloter bantuan sejak Oktober 2023.
“Kita tidak bergantung pada pemerintah. Sampai sekarang itu sudah ada 100 lebih kloter. Kita tetap menjalankan setiap dua minggu sekali pengiriman ke sana melalui KPA,” kata Ahmad Irwan.
Meski ditunda, panitia menegaskan kegiatan akan tetap berlangsung dengan jadwal baru yang akan diumumkan setelah kondisi Habib Rizieq dinyatakan siap kembali berdakwah.
“Bahasanya bukan dibatalkan, tapi ditunda. Kita tetap akan laksanakan kegiatan ini,” pungkas Ahmad Irwan. (rz)
Discussion about this post