SB, TARAKAN – Pantai Amal merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi warga di Tarakan, dan ramai dikunjungi pada saat akhir pekan serta momen libur panjang (long weekend).
Namun, dibalik keindahan pantai yang seharusnya terjaga, masih banyak terlihat tumpukan-tumpukan sampah plastik yang sangat mengganggu pemandangan di sekitar pantai tersebut.
Sejumlah wisatawan yang berkunjung pun menyayangkan kondisi pantai yang nampak kotor dan tidak terawat kebersihannya ini.
Seorang pengunjung pantai Amal, Asron Fatih (39) asal Malang, Jawa Timur mengaku baru pertama kali datang dan melihat langsung suasana dan kondisi pantai Amal.
“Saat teman ajak ke amal, saya sempat googling tu. Ternyata, tujuan saya merupakan tempat bersejarah di Indonesia. Tempat tentara Jepang mendarat pertama kali di Indonesia Januari 1942 silam,” katanya.
Setibanya di pantai, ia pun merasa kecewa lantaran kondisi pantai tak sesuai ekspetasinya. Bahkan di area bibir pantai banyak ditemui sampah plastik.
“Dari atas bukit saya sudah gembira melihat pantai, setelah turun ke bibir pantai saya sedikit kecewa. Bagaimana tidak, tempat yang menjadi saksi bisu sejarah Indonesia ternyata dipenuhi dengan sampah plastik,” ujarnya.
“Miris, tempat wisata tidak terawat, sepanjang jalan penuh dengan sampah. Tapi pengunjung lain seolah tidak peduli,” imbuhnya.
Sementara, seorang warga lokal, Rolando (35) mengatakan, kondisi pantai Amal di era 90-an dengan saat ini sangat berbeda. Dulu pantai Amal bersih.
“Anak 90-an pasti ingat, setiap pulang dari Amal pasti bawa pulang kerumah kerang atau keong laut. Dulu masih banyak ubur-ubur juga, jadi kalau tidak jeli bisa kena sengat,” katanya.
Ia pun menyadari bahwa pantai Amal kini sudah jauh berbeda suasananya dan berubah wajah menjadi terkesan kumuh.
“Kalau bukan permintaan anak, saya tidak mau ke sini (Amal),” ucapnya.
Hal senada pun dilontarkan pengunjung lainnya, Nora (31). Ia dan anak-anaknya kerap berkunjung ke pantai Amal lantaran tidak ada pilihan wisata lain.
“Bawa anak-anak main di pantai biar ngak jenuh di rumah,” ucapnya.
Nora juga menuturkan, bahwa di pantai Amal banyak sampah plastik seolah-olah tak terawat.
“Awalnya risih, makin ke sini kami mulai memaklumi. Ya tidak ada pilihan lain untuk berlibur, kan lumayan murah meriah,” tukasnya. (OC/SB)
Discussion about this post