Kamis, 10 Juli 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah Kaltara Bulungan

Punan Batu Benau Diambang Kepunahan Akibat Penjarahaan Hutan Secara Masif

by Admin
02/04/2025
in Bulungan, Daerah
A A
Punan Batu Benau Diambang Kepunahan Akibat Penjarahaan Hutan Secara Masif

Suku Punan Sajau Batu Benau di Bulungan, Kalimantan Utara.

SB, BULUNGAN – Suku Punan Batu Benau baru-baru ini menerima penghargaan Kalpataru atas dedikasi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2024 lalu.

Diketahui, kelompok Punan Sajau Batu Benau masih menerapkan gaya hidup manusia purba, yakni berburu dan meramu.Komunitas ini hidup di hulu sungai Sajau, RT 11, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, dengan jumlah 35 kepala keluarga (KK) dan dihuni 106 jiwa.

Baca Juga

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Untuk menempuh pemukiman punan batu, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit menggunakan sarana perahu dengan medan yang ekstrim.

Ironisnya, ditengah komitmen menjaga hutan tetap lestari dan berkelanjutan, pembukaan lahan baru di hutan justu semakin merajalela oleh pihak yang tak bertangung jawab.

Pendamping dan pembina suku Punan Batu Benau, Datu Karim, mengungkapkan kekecewaannya atas situasi tersebut. Ia berulang kali menyampaikan masalah perambahan hutan di berbagai forum, namun belum ada tindakan berarti yang diambil pihak berwenang.

“Kami menjaga hutan, tapi kami tidak punya daya untuk memperjuangkan hak kami,” ujar Datu Karim.

Masyarakat Punan Batu Benau yang hidup bergantung pada alam (hutan) dengan pola berburu dan meramu, kini merasa terancam akibat perambahan lahan yang masif.

Dengan kondisi tersebut masyarakat Punan Batu Benau pun khawatir akan keberlangsungan hidup anak cucu mereka di kemudian hari.

“Suku Punan mulai gelisah dengan perambahan hutan, namun sebagai pendamping mereka berusaha menenangkan mereka,” ucap Datu Karim.

Lantas, ia juga menerangkan, sebagian anggota suku Punan mulai tergiur dengan gaya hidup modern dan mengejar materi. Akibatnya, mereka nekat menjual lahan yang statusnya milik negara kepada masyarakat luar.

“Mobil yang mereka miliki hasil dari menjual lahan,” tuturnya.

Datu Karim menduga ada oknum Punan yang terlibat dalam penjualan lahan ilegal ini. Ia menyebut ada ‘punan modern’ yang berambisi mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak sah.

“Mereka buka lahan kemudian dijual,” ucapnya.

Di sisi lain Datu Karim pun menyoroti lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku perambahan hutan. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penelusuran ke aparah penegak hukum (APH) seperti Inhutani maupun IKANI untuk melakukan koordinasi.

Pasalnya, sebagai pemilik hak atas kawasan, perusahaan (Inhutani dan IKANI) memiliki hak melakukan pengawasan dan memberikan tanda pembatas.

“Namun keadaan saat ini sudah dirambah, terkait kelanjutannya kami terus melakukan upaya semaksimal mungkin,” katanya.

Datu Karim menegaskan, sebagai pendamping suku Punan Batu Benau, ia pernah bersama Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltara turun ke lapangan dan menemui para oknum pembuka lahan, namun hanya diberikan teguran tanpa tindakan yang berarti.

“Teguran tersebut tidak pernah diindahkan perambah hutan, akibatnya oknum tersebut semakin gencar dan berani lantaran belum ada ketegasan yang diberikan,” ungkapnya.

Sebagai pendamping komunitas Punan, Datu Karim terus menampung keluhan dan kebutuhan masyarakat Punan Batu Benau. Pihaknya berharap laporan yang telah disampaikan ke penegak hukum dapat segera ditindaklanjuti.

“Sebagai pendamping komunitas Punan, saya tetap menampung segala keluhan dan kebutuhan dari masyarakat Punan Batu Benau,” pungkas Datu Karim. (OC/SB)

Tags: BulunganKaltaraSUKU PUNAN

Berita Lainnya

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

by Admin
07/09/2025
0

SB, NUNUKAN – Kegelisahan petani sawit di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia terkait kebijakan pupuk bersubsidi yang tak lagi menyentuh kebutuhan mereka...

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

by Admin
07/08/2025
0

SB, TARAKAN – Sidang lanjutan kasus 74 kilogram sabu dengan tiga terdakwa, Widi, Ari, dan Daniel Costa (DC), kembali digelar...

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

by Admin
07/08/2025
0

SB, NUNUKAN – Wacana pemekaran wilayah Kecamatan Sebatik menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) dinilai masih terlalu dini. Anggota DPRD Nunukan,...

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

by Admin
07/08/2025
0

SB, TARAKAN – Grand Tarakan Mall (GTM) menunjukkan geliat kebangkitan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Setelah sempat dijuluki sebagai salah...

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

by Admin
07/08/2025
0

SB, NUNUKAN - Entah kalimat apa yang pantas diberikan kepada seorang ayah berinisial K (49), yang tega memperkosa anak kandungnya...

PWI Tarakan Sukses Gelar OKK Perdana, Diikuti 14 Jurnalis Lokal

PWI Tarakan Sukses Gelar OKK Perdana, Diikuti 14 Jurnalis Lokal

by Admin
07/07/2025
0

SB, TARAKAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tarakan sukses melaksanakan kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) perdana yang berlangsung...

Next Post
Penebangan Liar di Desa Liagu: Ketua LPHD Bantah Ada Kayu Meranti Ilegal

Penebangan Liar di Desa Liagu: Ketua LPHD Bantah Ada Kayu Meranti Ilegal

Dugaan Sengketa Lahan di Karang Harapan, DPRD Tarakan: Kami Kawal Hingga Tuntas

Dugaan Sengketa Lahan di Karang Harapan, DPRD Tarakan: Kami Kawal Hingga Tuntas

Pengungkapan Narkoba di Bulungan, Ada Keterlibatan Anggota TNI ?

Pengungkapan Narkoba di Bulungan, Ada Keterlibatan Anggota TNI ?

Discussion about this post

Terlaris

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

Aturan Tak Sentuh Petani Sawit Mandiri, DPRD Nunukan Desak Solusi Konkret

07/09/2025
Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

07/08/2025
Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

07/08/2025
Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

07/08/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com