SB, TARAKAN — Apa penyebab pasti pesawat Super Air Jet rute Tarakan-Baikpapan tak jadi terbang, pada Senin 2 Juni 2025 lalu akhirnya diungkap oleh otoritas Bandara Juwata Tarakan. Jawaban ini juga sekaligus mematahkan komentar-komentar warga, salah satunya adalah kotoran hewan di ujung lintasan pesawat.
Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata Tarakan, Fajrudin Rahmat mengatakan, terdapat kerusakan di ujung landasan pacu sehingga pesawat harus berhenti dan kembali diparkir sambil menunggu perbaikan landasan. Setelah berhasil ditangani dengan cepat dan profesional oleh petugas bandara, pesawat tujuan Balikpapan yang sempat tertahan selama 5 jam tersebut akhirnya melanjutkan perjalanan.
“Saat kami mendeteksi adanya kerusakan di permukaan runway serta benda asing di sekitar area tersebut, prosedur darurat langsung kami aktifkan,” ujar Fahrudin Rahmat, saat memberikan keterangan pers, Kamis (5/6/2025).
Fahrudin menjelaskan, kerusakan itu berupa bagian landasan pacu yang terkelupas dan adanya Foreign Object Damage (FOD) menjadi alasan utama pilot memutuskan kembali ke apron setelah proses awal take off dihentikan.

Dalam dunia penerbangan FOD biasanya merujuk pada benda asing yang berserak di sekitar landasan pacu, seperti, puing-puing sisa pekerjaan, baut, alat kerja dan bisa jadi kotoran hewan juga ada saat kejadian. Karena itulah, pihak bandara sebagai penanggungjawab segera melakukan proses pengamanan langsung untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat.
Saat insiden sudah teridentifikasi, beber Fahrudin, tim operasional Bandara Juwata Tarakan langsung melakukan koordinasi dengan Airnav Tarakan dan Airnav Balikpapan, serta menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) sebagai pemberitahuan resmi kepada maskapai tentang gangguan operasional.
“Kami langsung membatasi area runway yang terdampak dan menetapkan panjang landasan aman yang masih bisa digunakan, yakni sekitar 2.050 meter,” jelas Fahrudin.
Setelah itu, lanjutnya, pilot Super Air Jet menghitung ulang parameter teknis penerbangan berdasarkan panjang runway yang tersedia. Nah, sekira pukul pukul 20.40 Wita, pesawat akhirnya berhasil lepas landas menuju Balikpapan tanpa kendala apapun.
Saat pesawat sudah berangkat, barulah sekira pukul 23.30 Wita, proses perbaikan diselesaikan oleh tim teknis bandara. Selanjutnya, petugas melakukan pembersihan dan inspeksi menyeluruh agar tidak terjadi lagi insiden yang tak diinginkan.
“Runway kembali beroperasi normal pada pukul 24.00 WITA, dan operasional pagi harinya berjalan sesuai jadwal,” tambah Fahrudin.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan rutin dan pemeliharaan intensif pada fasilitas bandara. Meski tidak menimbulkan korban atau kerusakan lanjutan, pihak bandara memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh dan peningkatan pengawasan berkala.
“Kami selalu siap menghadapi anomali apa pun di lapangan. SOP kami dirancang untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang,” tegas Fahrudin.
Insiden ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara bandara, maskapai, dan otoritas navigasi penerbangan. Penanganan yang cepat dan terkoordinasi menjadi faktor kunci dalam memastikan penerbangan tetap berjalan aman. Penanganan insiden tanpa menimbulkan dampak yang lebih luas, juga menjadi perhatian Bandara Juwata agar3 kembali beroperasi normal dan menegaskan komitmennya dalam menjaga standar tertinggi keselamatan penerbangan. (rz)
Discussion about this post