SB, TARAKAN – Keberadaan juru parkir (jukir) liar di beberapa tempat di Kota Tarakan semakin merajalela, seolah tidak takut dengan aturan yang ada.
Akibatnya, masyarakat pun merasa tidak nyaman. Pasalnya jukir liar yang ada kerap meminta secara paksa uang kepada pengendara yang parkir tanpa karcis atau retribusi.
Seperti pantauan tim suryaborneo.com di kawasan pertigaan lampu merah Karang Balik (McDonals) belum lama ini, beberapa jukir liar terlihat memungut uang parkir, bahkan hingga larut malam.
Seorang warga, Allo (35) mengeluhkan adanya juru parkir liar ini. Menurutnya keberadaan mereka (jukir liar) yang sudah bertahun-tahun sangat meresahkan. Bahkan, diantaranya kerap dalam kondisi dibawah pengaruh miras.
“Saya sudah 2 tahun menjadi pelanggan makanan yang ada disini. Bukan kerja parkir memang dia, seperti tukang palak di jalanan,” kata Allo dengan nada kesal.
Lantas, ia pun berharap agar keberadaan jukir liar menjadi perhatian pihak terkait dan segera ditindak sesuai aturan, lantaran telah mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat yang turun tangan lantaran kesal melihat jukir liar. Apalagi kalau maksa minta,” ucapnya.
Keberadaan jukir liar juga berdampak buruk bagi para pedagang. Dikarenakan konsumen enggan untuk singgah berbelanja dan lebih memilih tempat lain.
“Pengunjung yang ingin menikmati hidangan di warung seringkali merasa terganggu. Otomatis pedagang juga terganggu dan rugi lah,” katanya.
Disisi lain, seorang juru parkir resmi, Anwar (50) juga mengeluhkan tindakan jukir liar yang kerap meminta uang parkir secara paksa.
“Mereka suka menganggu pengendara yang parkir, karena mereka suka minta uang seolah tukang parkir,” ucap Anwar.
Bahkan, menjelang malam hari jukir liar tersebut kerap mabuk-mabukan sehingga sangat mengganggu pengendara dan warga sekitar termasuk jukir resmi.
“Kerjanya suka mabuk tiap malam, saya sering di ganggu juga,” pungkasnya. (OC/SB)
Discussion about this post