SB, TARAKAN – Sekelompok anak muda Tarakan yang mengatasnamakan Lamin Studio menggelar pertunjukan seni tari bertajuk (R)uang di Kedai Doremi, Tarakan Tengah, pada Minggu (25/1/2025) malam.
Pertunjukan kali ini menampilkan sejumlah seniman berbakat seperti, Skywe DC, Handika Pratama, Saiful Alamsyah, Nur Rizky Ramadhan, Dynamix Entertaiment, Muhammad Samsi dan Lucas Rizaldy.
Ketua Pantia (R)uang Firman Ariadi yang biasa disapa Sigai mengatakan, konsep ini berawal dari keresahan sejumlah seniman tari dan koreografer atas minimnya ruang pertunjukan khsusnya seni tari di Kota Tarakan.
“Penari dan koreografer rutin menjalankan proses latihan, tapi sayang, tidak ada ruang pentas untuk kami mengekspresikan diri,” ucap Sigai.
Lantas, Sigai menjelaskan, dari hasil diskusi dan riset selama dua tahun bersama pelaku seni pertunjukan ahkirnya membuahkan hasil. Dimana, (R)uang hadir menjadi wadah bagi para seniman untuk mempertunjukkan karya dan kreativitasnya.
“Ini even perdana dari lamin studio dalam pergelaran seni tari di Kota Tarakan,” ucapnya.
Sigai juga mengungkapkan, melalui (R)uang, pelaku seni bebas mengekspresikan emosi dan kreativitas, serta meningkatkan kesadaran akan pelestarian budaya maupun menghidupkan budaya diskusi.
“(R)uang tak hanya tempat untuk menghidupkan budaya diskusi, melainkan dapat bermanfaat bagi para seniman maupun masyarakat. Juga menjadi tempat untuk menyatukan para pelaku seni pertunjukan tanpa membedakan aliran seni, usia maupun golongan,”ungkapnya.
Sejumlah genre seni pertunjukan seperti K-Pop, tradisional, modern dance, dansa maupun kontemporer melebur dalam suasana meriah. Dikatakan Sigai, kehadiran (R)uang disambut antusias oleh pelaku seni pertunjukan Kota Tarakan. Kegiatan tersebut diikuti 16 penari.
“Ada beberapa koreografer dan penari tak sabar untuk tampilkan karyanya di acara (R)uang berikutnya,” katanya.
Ia berharap, para pelaku seni di Kota Tarakan dapat membangun budaya diskusi lintas displin demi kemajuan budaya bagi pelaku dan masyarakat. Lamin Studio juga sekaligus penyelenggara acara (R)uang tak hanya berfokus pada seni tari.
Sebagai laboratorium seni yang bersifat edukasi, Lamin Studio tak hanya berfokus pada seni tarim, namun juga mengadakan sejumlah kegiatan seperti workshop, tata kelola, diskusi dan ruang pertunjukan.
“Saya hanya ingin para pelaku seni pertunjukan agar bsa menjelaskan karyanya dan bertanggungjawab atas apa yang telah dipertontonkan di khalayak ramai,” tutup Sigai. (OC/SB)
Discussion about this post