SB, TARAKAN – Wakil Wali Kota Tarakan periode 2025-2030, Ibnu Saud, memulai kerjanya pasca dilantik Presiden RI Prabowo beberapa waktu lalu.
Pada hari perdana bertugas di Pemkot Tarakan, Ibnu Saud menggelar pertemuan sekaligus membahas terkait inflasi bersama pejabat eselon Sekretariat Daerah, pada Senin (24/2/2025) pagi, di Ruang Rapat Wali Kota Tarakan.
Ibnu Saud mengajak seluruh pejabat untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
“Saya berharap kita semua bersatu dan melihat perbedaan yang ada sebagai dinamika yang memperkuat. Mari kita bersatu dan bersinergi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Wali Kota juga membuka ruang diskusi dengan para pejabat yang hadir. Ia meminta masukan dan dukungan agar dapat menjalankan amanah dan tugasnya dengan maksimal selama masa jabatannya.
Di samping itu, orang nomor dua Kota Tarakan ini juga menjelaskan, bahwa dirinya bakal mengikuti Retret yang dilaksanakan di Akademi Militer (Akmil) Kabupeten Magelang.
“Semua kepala daerah yang terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 wajib mengikuti kegiatan,” ucapnya.
Lantas, Ibnu Saud menerangkan, selain kepala daerah, wakil kepala daerah juga diwajibkan untuk mengikuti retret. Namun kata dia, terdapat perbedaan jadwal antar kepala daerah dan wakil kepala daerah.
“Untuk wakil kepala daerah diagendakan untuk mengikuti retret pada pada tanggal 26 hingga 28 Februari 2025,” katanya.
“Ini juga perlu diluruskan, semua wakil kepala daerah ikut juga diwajibkan ikut retret. Saya besok berangkat. Nanti mulai tanggal 26, 27, 28 Februari kami bergabung bersama,” kata Ibnu Saud.
Terkait perbedaan jadwal itu, Ibnu mengatakan, terdapat perbedaan tanggung jawab juga antar kepala daerah dan wakil kepala daerah. Sehingga, menurutnya kepala daerah memang harus lebih lama, lebih dalam dan lebih banyak pembekalannya.
“Ya tidak sama dong. Kepala daerah itu kan dia penentu. Pasti tidak sama. Dia tanggung jawabnya lebih besar. Yang ada itukan visi-misinya kepala negara atau kepala daerah. Jadi pasti mereka harus lebih banyak, lebih lama, lebih dalam. Karena tanggung jawabnya itu jauh lebih besar,” ujarnya.
Ditanya soal keberangkatan serentak yang akan dilakukan wakil kepala daerah, Ibnu Saud mengungkapkan, keberangkatan serentak hanya berlaku bagi wakil kepala daerah yang mau menunjukkan bahwa kita adalah satu kesatuan yang bekerja sebagai pelayan negeri ini.
“Seluruh yang mau menunjukkan bahwa kita adalah satu kesatuan sebagai pelayan di negeri ini. Kan ada juga yang tidak mau pergi,” ungkapnya.
“Untuk yang tidak pergi, kalau ditanya ke saya, seharusnya ada saksi. Karena kalau sudah menjadi kepala daerah, itu kita di sini bukan lagi bekerja untuk partai. Tapi bekerja untuk masyarakat,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan, ketika seseorang telah menjadi pemimpin. Maka sudah tidak ada lagi warna Partai yang digunakan. Harus tunduk kepada pemimpin yakni kepala negara.
“Jadi ketika kita memimpin itu, sudah tidak ada itu partai. Kita harus tunduk kepada pimpinan langsung kita, ya kepala negara,” tutupnya.(RZ)
Discussion about this post