SB, TARAKAN – Setelah sukses melaksanakan Musyawarah Olahraga Provinsi, E-Sport Indonesia (ESI) Kalimantan Utara (Kaltara) langsung tancap gas mempersiapkan atlet-atlet unggulan untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat.
Ketua ESI Kaltara, Andri Muhardi, optimis timnya mampu mencapai target, yakni membawa pulang medali emas, berkat potensi sumber daya manusia (SDM) Kaltara yang dinilai sangat menjanjikan.
Menurutnya, Cabang permainan seperti Freefire dan e-Football sebagai kekuatan utama Kaltara pada PON mendatang.
“Untuk itu, fokus pencarian talenta baru tengah digencarkan melalui berbagai event yang telah dan akan diselenggarakan,” katanya
Lebih lanjut, Andri mengharapkan dukungan penuh dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) serta pemerintah daerah, terutama terkait penyediaan fasilitas dan perlengkapan penunjang yang masih menjadi kendala besar akibat tingginya biaya.
“Kami berharap dukungan penuh dari pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) serta pemerintah daerah. Dukungan tersebut seperti fasilitas dan alat-alat pendukung yang masih menjadi kendala besar mengingat biayanya yang tidak murah,” ujarnya.
Andri menekankan pentingnya komitmen serius dalam menggelar turnamen rutin, baik di tingkat lokal maupun regional, sebagai upaya menemukan talenta muda yang berbakat. Salah satu rencana ke depannya adalah menyelenggarakan kompetisi seperti Piala Gubernur sebagai langkah nyata untuk menjaring atlet potensial.
“Selain itu, komunitas-komunitas kecil yang tersebar di Kalimantan Utara akan diajak turut serta guna membangun ekosistem esports yang kokoh dan berkelanjutan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Andri mengungkapkan, selain fokus pada pencarian bakat baru, ESI Kaltara juga memberikan perhatian terhadap pembinaan atlet yang sudah ada.
Misalnya, salah satu kader ESI Kaltara telah berhasil memperoleh sertifikat wasit berskala nasional.
“Kedepan, pelatihan bagi pelatih berlisensi akan menjadi prioritas utama, mengingat betapa pentingnya strategi dan taktik dalam dunia kompetisi esports,” jelasnya.
Andri menambahkan, bahwa esports harus menjadi wadah positif bagi generasi muda, membantu menghindarkan mereka dari pengaruh buruk seperti narkoba.
Ia berharap kompetisi yang digelar dapat menjadi sarana bagi anak muda untuk beraktivitas secara produktif sekaligus mempererat hubungan sosial mereka.
“Esports tidak hanya dilihat sebagai sekedar permainan, tetapi juga sebagai media untuk membangun karakter sekaligus meraih prestasi,” tukasnya.(RZ)
Discussion about this post