SB, TARAKAN — Dugaan penyalahgunaan profesi pedagang sayur sebagai kurir narkotika jenis sabu mencuat di Kota Tarakan. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tarakan tengah menyelidiki modus operandi baru yang memanfaatkan sistem transaksi cash on delivery (COD), di mana pedagang sayur yang menggunakan sepeda motor diduga turut terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
Kepala BNN Kota Tarakan, Evon Meternik mengungkapkan, pihaknya telah memetakan sejumlah oknum yang diduga terlibat dan telah mengantongi identitas mereka. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan menindak siapa pun yang terlibat, termasuk pedagang yang menyalahgunakan profesinya.
“Jangan sampai hanya karena uang beberapa rupiah, Anda menjadi bagian dari jaringan ini,” tegas Evon, Kamis (22/5/2025). “Kami sudah mendata pedagang-pedagang sayur yang mencurigakan.” lanjutnya.
Evon juga melaporkan bahwa peredaran narkoba di kawasan Kelurahan Selumit Pantai mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan laporan dari Universitas Borneo Tarakan (UBT) dan tokoh masyarakat, aktivitas transaksi narkoba menurun hingga 80 persen dalam beberapa bulan terakhir. Meski demikian, ia menyebutkan masih ada sisa peredaran sekitar 20 persen yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
“Yang dulunya buka siang malam, sekarang buka-tutup. Bahkan banyak yang takut karena komitmen kami, bukan hanya penjual, pembeli pun akan kami tindak,” ujar Evon.
“Keluarga dan RT akan kami panggil untuk memberikan efek jera.” lanjutnya lagi.
BNN Tarakan mencatat bahwa sebelumnya terdapat enam titik peredaran narkoba di wilayah tersebut. Namun, sejak dilakukan patroli rutin selama enam bulan terakhir, seluruh titik tersebut berhasil ditutup. Meski demikian, saat ini dua titik mencoba kembali beroperasi, namun telah berada di bawah pengawasan ketat.
Keberhasilan ini, menurut Evon, tak lepas dari kerja sama masyarakat yang semakin aktif melaporkan aktivitas mencurigakan, bahkan pada malam hari.
“Laporan warga sekarang luar biasa. Kadang jam 3 pagi ada pesan masuk. Kami langsung turun ke lokasi. Ini bukti bahwa kesadaran masyarakat meningkat,” ucapnya.
Evon pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam perang melawan narkoba, karena menurutnya, ini bukan hanya tanggung jawab aparat dan BNN.
“Kalau dulu ada Permesta (Perang Rakyat Semesta), kini kita lakukan hal yang sama dalam melawan narkotika. Jangan jadikan narkoba sebagai teman, karena ujungnya bisa ke rumah sakit jiwa, bahkan kuburan,” pungkasnya. (rz)
Discussion about this post