SB, TARAKAN – Kabar masuknya Coronavirus (Covid-19) ke tanah air menjadi isu meresahkan belakangan ini. Meski ada masyarakat yang sudah menganggap biasa saja virus mematikan ini, namun tetap saja mengganggu keseharian masyarakat Kota Tarakan.
Bahkan, ada kabar 1 orang warga Tarakan terpapar Covid-19 pada awal tahun ini dan sudah ditangani. Namun, kabar itu buru-buru dibantah oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan. Kepada suryaborneo, Epidemiolog Dinkes Tarakan, Irsal menegaskan, belum ada satupun kasus Covid-19 di Kota Tarakan. Sejauh ini, memang, kata Irsan, pihaknya sempat mengeluarkan edaran penggunaan masker. Namun, hal itu semata-mata hanya untuk pencegahan penyebaran Covid-19, bukan karena ada kasus Covid-19.
“Kalau di Kota Tarakan dari bulan Januari tahun 2025 sampai bulan Juni ini kita belum ada (laporan) kasus Covid-19. Surat edaran itu diterbitkan karena meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara di Asia, seperti China, Thailand, kemudian Hongkong, Singapura, India dan juga Malaysia. Alhamdulillah sampai saat ini kita belum ada kasus terkonfirmasi Covid-19,” kata Irsal, Rabu 18 Juni 2025.
Irsal pun menjelaskan, tanda orang yang terpapar Covid-19 masih sama seperti sebelumnya, seperti demam, batuk, pilek dan lainnya. Yang membedakan hanya pada indera penciuman yang tidak hilang sepenuhnya.
“Tapi kalau yang indera penciuman ini nggak semuanya juga hilang ya indera penciumannya. Hanya batuk pilek atau demam saja, itu sudah merupakan gejala-gejala Covid-19,” ungkapnya.
Irsal juga menjelaskan, tahun ini Indonesia sudah mencatat ada 165 kasus Covid-19 yang tentu saja didominasi daerah Jawa, tepatnya daerah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Untuk kasusnya, kata Irsal, belum menyebar ke seluruh Indonesia.
“Kalau di Indonesia sudah ada sekitar ini sampai minggu ke-22, kalau nggak salah ya 165 kasus. Nanti saya lihat lagi datanya, itu sekitar 100 lebih. Kemudian angka kematiannya ini belum ada di Indonesia. Ini yang terbanyak di daerah-daerah Jakarta, Banten sama Jawa Timur,” jelasnya.
Terkait vaksin, Irsal mengatakan, pihaknya belum menerima surat atau informasi baru dari Kementerian Kesehatan. Tapi, bila kedepannya ada edaran untuk melakukan vaksin, kata Irsal, pihaknya akan segera menyampaikannya ke masyarakat.
“Apakah (vaksin) masih tersedia logistiknya di Kementerian itu sampai saat ini kita belum ada informasi,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak menerima mentah-mentah informasi yang belakangan ini menyebar di masyarakat. Bagi yang mengenali gelaja-gejala Covid-19, imbuhnya, segera berobat agar mendapatkan pelayanan yang tepat.
“Jangan sampai ada berita-berita yang kita tidak tahu ini kebenarannya, sumbernya dari mana, apakah ini benar, kita share dan itu menimbulkan kepanikan di masyarakat. Kemudian kalau ada yang sakit, segera berobat ke puskesmas,” tutupnya. (sdq)
Discussion about this post