SB, TARAKAN – Rasa panik dirasakan sejumlah pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Jusuf SK, pada Senin, (30/12/2024).
Pasalnya, kepulauan asap hitam tebal membumbung tinggi di salah satu area gedung rumah sakit, dan nampak seperti terjadi kebakaran.
Namun ternyata, asap tersebut berasal dari kegiatan simulasi pemadaman api yang dilakukan Tim Fire Rescue RSUD dr. Jusuf SK.
Seorang keluarga pasien rawat inap, Suhartini. mengaku dirinya sempat panik melihat kepulan asap yang berasal dari salah gedung RSUD dr. Jusuf SK.
“Saya tadi keluar makan, kaget liat asap hitam dari belakang rumah sakit, ternyata cuma simulasi,” terangnya.
Koordinator Tim Fire Rescue RSUD dr. Jusuf SK, Amir menjelaskan, simulasi pemadaman api ini bertujuan untuk menguji alur prosedur operasional standar (SOP) yang telah disiapkan rumah sakit dalam menghadapi kebakaran.
Simulasi ini dilaksanakan di luar area rumah sakit, tepatnya di eks gedung radiologi lama.
“Simulasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh prosedur pemadaman kebakaran di rumah sakit berjalan dengan baik, meskipun tidak melibatkan pasien,” ujar Amir.
Simulasi yang berlangsung di luar area rumah sakit ini memang terkesan mendadak, bahkan pihak rumah sakit tidak mengirimkan surat pemberitahuan kepada pihak terkait, seperti Satpol PP, Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) maupun kelurahan, karena kegiatan tersebut hanya bersifat internal.
Lebih lanjut, disampaikan Amir, bahwa simulasi ini dimulai dengan skenario kebakaran, yang kemudian dipadamkan oleh petugas keamanan.
Hal ini dilakukan untuk menguji respon tim pemadam kebakaran yang terdiri dari petugas medis dan non-medis rumah sakit.
“Kami ingin mengetahui seberapa cepat tim dapat merespons keadaan darurat,” ucap Amir.
PMK Tarakan juga merespons cepat saat melihat kobaran asap di lokasi dan segera menuju ke lokasi, guna memastikan bahwa tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Meskipun kegiatan ini tidak melibatkan pasien, beberapa keluarga pasien yang melihat asap dan api sempat panik.
Namun, karyawan rumah sakit yang berada di area simulasi telah diberi instruksi dengan kode merah sebagai tanda kebakaran, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan.
Guna menghindari kepanikan lebih meluas, RSUD dr. Jusuf SK sudah menyiapkan sistem kode darurat yang akan diinformasikan kepada seluruh perawat dan staf medis lainnya.
“Kode merah yang menunjukkan adanya kebakaran, telah diumumkan di gedung radiologi lama untuk menginformasikan kepada seluruh karyawan rumah sakit,” terangnya.
Amir menegaskan, bahwa keselamatan pasien dan staf tetap menjadi prioritas, serta alat pemadam kebakaran yang digunakan selalu diperiksa secara rutin setiap tahun untuk memastikan kelayakannya.
“Kami akan terus memperbarui dan meremajakan peralatan ini untuk memenuhi standar akreditasi rumah sakit,” tukasnya. (OC/HN)
Discussion about this post