SB, TARAKAN – Jalan Ring Road Tarakan di kawasan Kelurahan Juata Laut (Jalan Sungai Maya) amblas sepanjang hampir 20 meter. Selain menghambat aktifitas masyarakat, kondisi tersebut juga sangat mengancam keselamatan pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan tim SuryaBorneo.com di sekitar lokasi, nampak pengguna jalan baik roda empat dan dua terlihat berhati-hati saat melintas ruas jalan yang tersisa setengah ini.
Ketua RT 17 Kelurahan Juata Laut, Ilham menjelaskan, jalan rusak tersebut sudah terjadi sejak 2023 silam. Diketahui, kondisi jalan yang semakin parah akibat amblas juga diperparah dengan cuaca yang buruk dimana hujan terus mengguyur kawasan ini.
“Akses jalan itu setahu saya milik provinsi kaltara,” ucap Ilham, pada Senin (6/1/2025)
Sebelum jalan ring road itu rusak parah, pihaknya sudah menyampaikan pendapatnya melalui reses DPRD Kaltara.
“Hingga sekarang belum ada tindaklanjut,” ungkapnya.
Bahkan, Ilham pernah mendatangi salah satu perwakilan pekerja yang mengerjakan proyek longsoran. Namun ternyata bukan jalanan tersebut yang dikerjakan, melainkan jalanan lain.
“Mungkin mereka lihat dari tingkat keparahannya paling,” terangnya.
Menurut Ilham, rusaknya jalan tersebut berdampak besar bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar maupun kendaraan pengangkut pasir dari Sungai Maya.
“Bisa dikatakan aktifitas pengguna jalan roda empat akan terhabat, bahkan kalau sudah putus tentu akan lumpuh,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakan Ilham, titik pengangkutan pasir berasal dari Sungai Maya, salah satu akses yang menghubungkan menuju Jalan Karya Bersama (Rumah Sakit Bhayangkara) yakni jalan yang mengalami rusak parah ini.
Adapun jalan alternatif lain harus melewati jalan pinggir laut yang notabene jalan pemukiman warga.
“Tentu warga dan saya tidak izinkan truk bermuatan melintasi jalan warga (pemukiman),” tegasnya.
Sejauh ini, truk bermuatan tidak pernah melewati jalan warga dikarenakan kondisi jalan yang sempit, bahkan diyakini tidak mampu menahan beban muatan tersebut.
“Banyak warga saya melapor terkait kondisi jalan, karena banyak masyarakat yang berkebun sebagian besar mengangkut pupuk melewati jalan ini,” ujarnya.
Sejauh ini, sebagian pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat masih memaksa melintasi jalan yang amblas meski berbahaya.
“Jangan sampai jalan itu dibiarkan begitu saja hingga mengakibatkan lumpuh total,” tutupnya. (OC/HN)
Discussion about this post