SB, TARAKAN – Aksi heroik ditunjukan seorang emak-emak saat terjadi insiden penyerangan Mapolres Tarakan Senin (24/2) lalu. Disaat sebagian warga yang berada di lokasi panik dan ketakutan, namun emak-emak tersebut tampak mendekat.
Dari rekaman video yang beredar nampak seorang ibu berbaju pink dengan menggunakan hijab berusaha meredam aksi sekelompok orang yang diduga oknum TNI menyerang salah seorang anggota polisi.
Terlihat dalam rekaman ponsel warga, perempuan yang belakangan diketahui bernama Nani Tursiani (44) yang sehari-hari berjualan di sekitar lokasi kejadian, berusaha melindungi anggota polisi dari serangan brutal sejumlah oknum TNI tersebut.
Saat dijumpai di kediamannya, Nani mengungkapkan, aksinya ini dilakukan secara spontan dan mengira jika kejadian tersebut hanya kecelakaan lalu lintas.
“Saat lagi berjualan dari jauh terlihat ribut-ribut, teriak-teriak. Saya pikir itu kecelakaan mobil ada tabrak lari jadi lari saya ke situ, karena kelihatan juga polisi baju dinas. Ternyata makin kesini (mendekat) polisi itu jatuhnya persis depan saya dan saya kaget kok ini malah pak polisi yang dipukulin,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, lantas Nani mengatakan, dirinya langsung berusaha menghentikan aksi sekelompok orang yang memukuli polisi tersebut. Ia juga mengaku tidak tahu bahwa yang melakukan pemukulan merupakan oknum TNI.
“Kerena dekat posisi saya terus saya bilang sudah-sudah jangan dipukul, cuma gak ada yang peduli. Dan saya tidak tahu sama sekali yang melakukan pemukulan itu,” katanya.
Menurut Nani, ia tidak merasa takut saat mencoba melindungi anggota polisi dari aksi pemukulan tersebut, padahal saat melerai ia hanya seorang diri dan warga lainnya berdiam diri.
“Kalau dibilang takut sih enggak, saya pikir dia (polisi) manusia kan kasihan dia sendirian terus dipukulin sama banyak orang. Dan gak tahu yang mukulin itu siap,” terangnya.
Meski demikian, ia pun akhirnya menjauh dari lokasi setelah sang suami memberitahu bahwa yang menyerang anggota polisi tersebut bukan orang biasa, dan menyuruhnya kembali ke tempat ia berjualan.
“Sudah saya ditarik sama suami saya dan ngomong itu bukan orang sembarangan yang mukul baru saya sadar,” ujar Nani.
Dibalik aksi heroiknya, Kapolres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna, menyampaikan apresiasi kepada Nani. Bahkan Kapolres sempat menemuinya di kediamannya.
“Sebagai pimpinan di Polres Tarakan saya sangat mengapresiasi tindakan ibu (Nani) lantaran masih tetap peduli terhadap angota polisi yang menjadi korban saat insiden itu,” katanya.
Kapolres pun berharap dengan kejadian tersebut, seluruh masyarakat diharapkan dapat menjada kondusifitas Kota Tarakan dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Harapannya ke depan tidak ada lagi tindakan anarkis yang terjadi dan menimpa siapapun. Kita jaga bersama Kota Tarakan untuk tetap kondusif,” tukas Kapolres Tarakan. (SB)
Discussion about this post