SB, TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus melakukan antisipasi peredaran uang palsu, terutama menjelang Lebaran 2025.
Kepala KPwBI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik mengatakan, Bank Indonesia berupaya memastikan masyarakat dengan memberikan pemahaman mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah.
Sosialisasi terkait Rupiah selama ini dilakukan melalui sekolah, komunitas, maupun kegiatan masyarakat lainnya, BI juga berencana membuat inovasi baru, seperti menyebarkan brosur atau selebaran (flyer) terkait ciri-ciri keaslian uang.
“Rencananya, flyer ini akan ditempelkan di tempat-tempat strategis, seperti transportasi umum jenis speedboat dan pelabuhan,” kata Hasiando.
Hasiando juga menjelaskan, BI juga rencananya akan menyediakan flyer penggunaan media visual tambahan.
“BI telah menginstruksikan timnya untuk menyediakan flyer dengan elemen tiga dimensi (3D) yang lebih menarik dan jelas. Penumpang di jalur-jalur utama, seperti rute Tanjung Selor-Tarakan dan sebaliknya, dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang tanpa perlu menunggu sesi sosialisasi langsung dari tim BI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hasiando menerangkan, salah satu upaya inovatif yang sudah mulai dilakukan adalah sosialisasi keaslian uang di kapal Pelni.
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan dalam perjalanan dari Tarakan ke Nunukan bersama eselon 2 dari Kemenko Perekonomian,” ucapnya.
Selain itu, Hasiando mengungkapkan, berdasarkan data terbaru belum ada laporan terkait peredaran uang palsu di wilayah Kaltara sepanjang tahun 2025.
“Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya hanya ditemukan 28 lembar uang palsu berdasarkan laporan yang diterima BI. Data ini menunjukkan bahwa peredaran uang palsu di Kaltara masih sangat minim,” ungkapnya.
Adapun, prosedur penanganan uang palsu, kata dia, jika ada laporan terkait uang palsu, BI akan melakukan penelitian mendalam untuk memastikan keasliannya.
Proses ini dilakukan dengan koordinasi bersama pihak kepolisian guna mengidentifikasi pelaku dan menginvestigasi kasusnya secara menyeluruh.
“Langkah-langkah ini mencerminkan upaya serius BI Kaltara dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan transaksi masyarakat menjelang Idul Fitri 2025. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan ancaman peredaran uang palsu dapat diminimalkan,” pungkas Hasiando.(RZ)
Discussion about this post